Cerita Dahlan Iskan Karantina Bos PLN & Pertamina untuk Percepat Proyek Geothermal
Keberlangsungan pengerjaan proyek geothermal sempat jalan di tempat lantaran ketidakcocokan harga antara PLN dan Pertamina. Beruntung persoalan tersebut sudah berhasil dituntaskan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2011-2014, Dahlan Iskan membagikan resepnya untuk mendamaikan atau mengakurkan PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalam proyek pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal.
Sekadar informasi, keberlangsungan pengerjaan proyek geothermal sempat jalan di tempat lantaran ketidakcocokan harga antara PLN dan Pertamina. Beruntung persoalan tersebut sudah berhasil dituntaskan.
-
Kapan Danau Tempe terbentuk? Dikutip dari kanal YouTube Balai Arkeologi Sulawesi Selatan, Danau Tempe terbentuk sekitar 10.000 tahun lalu atau pada Kala Holosen.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kawah Ijen terletak di mana? Kawah Ijen adalah sebuah kawah gunung berapi yang terletak di kompleks Gunung Ijen.
-
Kapan Danau Matano terbentuk? Dikutip dari berbagai sumber, Danau Matano terbentuk dari sebuah patahan atau disebut dengan istilah Strike-slip Fault. Patahan ini akibat adanya aktivitas tektonik dari zaman purba. Tak heran jika danau ini sudah berusia jutaan tahun.
-
Kapan Danau Tasikardi dibangun? Dibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
Menurut Dahlan, saat itu upaya yang dilakukan ialah dengan mengkarantina kedua bos perusahaan pelat merah tersebut dalam satu kamar dengan batas waktu yang telah ditentukan. Upaya tersebut sengaja dilakukan agar persoalan yang terjadi bisa cepat diselesaikan.
"Saya pengalaman, bahwa antara PLN dan Pertamina saja dalam masalah geothermal sulitnya bukan main. Sampai waktu itu saya mengkarantina Dirut PLN dan Dirut (Pertamina) harus di satu kamar berdua. Saya putuskan tidak boleh keluar sebelum bisa mengambil keputusan. Saya pernah lakukan itu," ungkapnya dalam acara diskusi panel virtual, Kamis (20/5).
Seperti diketahui, pada 2014 lalu, Dahlan Iskan tak bisa menyembunyikan kekecewaannya kepada dua perusahaan BUMN yakni Pertamina dan PLN soal mandeknya rencana pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal. Bahkan Dahlan mengancam memberikan sanksi Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Dahlan langsung mengultimatum PLN dan Pertamina agar segera mengerjakan proyek tersebut. Sampai-sampai Dahlan mengaku menggebrak meja dalam rapat bersama PLN dan Pertamina. Dahlan bisa lega karena akhirnya kedua perusahaan BUMN ini akur dan sepakat memulai kerja sama pemanfaatan panas bumi menjadi sumber energi listrik.
Rencananya, hari ini kedua perusahaan itu akan menandatangani perjanjian kerja sama. "Bukan MoU (Memorandum of Understanding), tapi HoA (Head of Agreement). Mengenai geothermal. Itu dulu yang saya bilang kan kenapa sih ini tidak jalan-jalan," ujarnya di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Senin (28/4).
Dahlan menegaskan proyek ini harus segera dikerjakan. Selama ini proyek geothermal tak kunjung jalan lantaran ketidakcocokan harga antara PLN dan Pertamina. Namun sekarang sudah dituntaskan.
"Pertamina membangun, PLN membeli. Dulu Pertamina tidak berani membangun kalau belum ada yang beli. Sekarang PLN sudah membeli," jelas dia.
Sekarang Alirkan Listrik
Dahlan menyebut, proyek ini akan mengalirkan listrik ke beberapa wilayah di Tanah Air. Mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Sekedar informasi, PLN dan Pertamina menyepakati pembangunan proyek geotermal. Dalam pengerjaan proyek energi panas bumi itu, pembangunannya akan dilakukan di delapan wilayah geotermal milik Pertamina.
Dalam kasus ini, Pertamina mempunyai 9 geotermal yang hanya bisa dijual ke PLN. Selama ini. proyek strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil itu terhambat ego sektoral PLN.
BUMN setrum itu tidak mau menerima hasil kajian auditor independen Selandia Baru Sinclair Knight Merz (SKM) terkait besaran tarif listrik yang akan dihasilkan dari pembangkit listrik panas bumi. Alasan PLN, tarifnya kemahalan.
Padahal, Penunjukan SKM merupakan kesepakatan antaran PLN dan Pertamina. Sebelum itu, keduanya juga sepakat bahwa tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) sebesar 14 persen.
(mdk/idr)