Fakta Unik Danau Tasikardi di Serang, Dibangun pada Abad ke-16 Sudah Gunakan Teknologi Penyaring Air
Dibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.
Dibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.
Fakta Unik Danau Tasikardi di Serang, Dibangun pada Abad ke-16 Sudah Gunakan Teknologi Penyaring Air
Wilayah Serangsudah ditata sedemikian rupa sejak zaman Kesultanan Banten. Ketika itu, kota-kota di sekitarnya sudah terbilang maju melalui perdagangan rempah di Pelabuhan Karangantu yang jadi andalan kerajaan.
Di abad ke-16, sistem tata kota di sekitar Keraton Surosowan sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Banten dibuat lebih modern. Salah satu peninggalannya yang masi tersisa adalah Danau Tasikardi yang memiliki teknologi penyaring air paling modern.
-
Bagaimana Kesultanan Banten dibangun? Dari hasil pajak cukai barang-barang yang diperjual belikan mampu membuat kota itu berdaulat dan mendorong lahirnya Kesultanan Banten lewat kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin.
-
Bagaimana Danau Banaran terbentuk? Sebenarnya Danau Banaran bukanlah danau yang terbentuk secara alami. Ia hanyalah DAM milik PTP Banaran yang digunakan untuk keperluan perkebunan.
-
Apa yang unik dari Danau Tempe? Danau Tempe dianggap sebagai danau purba karena terbentuknya bersamaan dengan terbentuknya pulau Sulawesi.
-
Kapan Situ Sedong dibangun? Situ Sedong dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Konstruksinya dimulai pada 1910 dan selesai pada 1918.
-
Apa yang unik dari Danau Maninjau? Banyak wisatawan lokal yang menyambangi danau ini karena keindahan panorama alamnya yang begitu luar biasa serta memberikan pengalaman liburan yang tidak terlupakan.
-
Apa yang dibangun Sultan Hasanuddin di Banten? Agar misi penyebaran agama Islam bisa berjalan maksimal, maka Sultan Hasanuddin mendirikan sebuah masjid yang ternyata bukan sekedar sebagai tempat salat dan berdakwah, namun juga simbol kerukunan dan keberagaman di Banten.
Danau ini memiliki fungsi penting kala itu. Penggagasnya adalah Sultan Maulana Yusuf yang memerintah pada 1570 sampai 1585. Melalui pembangunan danau buatan ini, pola distribusi air ke pertanian warga, area persawahan dan perkebunan, hingga lingkungan keraton bisa berjalan dengan baik.
Yuk kenalan dengan Danau Tasikardi yang jadi wisata sejarah di masa sekarang.
Kondisi terkini Danau Tasikardi di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kota Serang.
Gambar: Youtube Pemprov Banten
Dibangun untuk Mengairi Seisi Kota
Mengutip Youtube Pemprov Banten, Danau Tasikardi dahulu memiliki peran penting sebagai sumber air baku di wilayah administrasi Kesultanan Banten.
Letaknya sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Serang saat ini, dengan luas hingga 5 hektare.
Sejak dulu, tujuan pembangunan Danau Tasikardi adalah untuk memenuhi sumber air baku yang murni dan jernih. Ini karena air yang beredar di masa itu kualitasnya sangat buruk, sehingga perlu dibangun sebuah penampungan besar yang juga berfungsi sebagai tempat penyaringan.
Menurut data sejarah, danau ini menjadi penampung dari sungai-sungai yang melintas di wilayah kerajaan dengan debit yang cukup besar.
Sendang-sendang dari Danau Tasikardi di reruntuhan bekas Keraton Surosowan.
Bagian Dasar Danau Dilapisi Batu Bata
Jika kebanyakan danau buatan hanya berlapis tanah atau pasir di bagian dasarnya, tetapi tidak halnya dengan Danau Tasikardi. Dahulu, Sultan Maulana Yusuf memerintahkan pegawai pembangunan untuk melapisi dasar danau dengan hamparan batu bata merah sebagai salah satu upaya menyaring air.
Kotoran akan jatuh ke sela-sela batu bata, sehingga yang tersisa di bagian atasnya adalah air yang jernih. Ini sesuai dengan fungsi danau yakni penampung air sungai dari berbagai wilayah di Banten, sebelum dialirkan.
Saat musim hujan, air di Danau Tasikardi amat melimpah dan mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat, pertanian hingga Kerajaan Banten di masa itu.
Gunakan Sistem Penyaring yang Modern
Di masa itu, proses penyaringan air dilakukan berkali-kali. Tahap awal, air sudah diendapkan dari lumpur dari kotoran yang terbawa sungai di Danau Tasikardi.
Air kemudian dialirkan menggunakan srumbung sumur yang memiliki bentuk mirip pot sebagai tempat penyaringan tahap awal air.
Dalam laman kebudayaan.kemdikbud.go.id disebutkan bahwa air dialirkan melalui pipa terakota yang terbuat dari bahan tanah liat yang menyerupai batu bata sejauh ratusan meter untuk dibawa ke bungker pengindelan. Di sini air kembali disaring memakai pasir kasar dan ijuk, agar semakin murni.
Tak sampai di sini, penyaringan kembali dilakukan di dua pengindelan lainnya dengan sistem sama sehingga air yang masuk ke lingkungan kerajaan, rumah-rumah warga dan tanah pertanian merupakan air yang sudah tersaring dan siap untuk digunakan.
Desainnya Sudah Estetik Sejak Awal
Sementara itu, sisi menarik lain dari Danau Tasikardi adalah penataannya yang sudah estetik sejak dulu. Ini terlihat dari deretan pepohonan besar yang ditanam rapi dan mengelilingi kolam buatan besar itu.
Kemudian, banyak burung yang berterbangan di atas air danau dan menambah keindahan dari danau tersebut.
Di bagian tengah juga terdapat pulau buatan bernama Pulau Keputren yang dulunya digunakan oleh ibu dari Maulana Yusuf untuk mendekatkan diri dengan sang pencipta. Kemudian pulau tersebut juga jadi tempat istirahat bagi keluarga kerajaan hingga tempat wisata.
Sampai sekarang, Danau Tasikardi jadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi dengan nilai sejarah dan estetika yang kuat. Danau ini cocok untuk piknik keluarga, bersantai, maupun berswafoto ria.