Cerita Freeport susahnya tembus tanah Papua cari tambang emas
PT Freeport Indonesia tercatat sudah beroperasi di tanah Papua sejak 1967. Kekayaan mineral di Papua ini pertama kali ditemukan pada 1936 oleh seorang ahli geologi asal Belanda, Jacques Dozy. Tidak mudah untuk menemukan cadangan emas dan tembaga di bumi Papua.
PT Freeport Indonesia tercatat sudah beroperasi di tanah Papua sejak 1967. Kekayaan mineral di Papua ini pertama kali ditemukan pada 1936 oleh seorang ahli geologi asal Belanda, Jacques Dozy.
SVP Geo Engineering PT Freeport Indonesia, Wahyu Sunyoto mengatakan tidak mudah untuk menemukan cadangan emas dan tembaga di bumi Papua. Bahkan, lanjutnya, pada awalnya Freeport harus membuat peta sendiri untuk menemukan emas.
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Kapan Smelter Freeport di Gresik ditargetkan mulai beroperasi? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Siapa yang akan direkrut untuk bekerja di Smelter Freeport di Gresik? Dia menuturkan industri pengolahan tembaga ini nantinya akan merekrut 20 ribu anak-anak muda Indonesia untuk bekerja .
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang terjadi di tambang emas di Gorontalo? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
"Mengingat pada saat kita melakukan kegiatan eksplorasi di Papua tidak ada data. Kita mulai dari nol bahkan peta harus buat sendri di pemerintah belum siap yang ada adalah peta militer zaman Belanda," katanya di Jakarta, Senin (20/3).
Kemudian, dirinya juga menjelaskan wilayah Papua yang penuh dengan perbukitan dan pegunungan menjadi tantangan lain dalam kegiatan pertambangan di Papua.
"Tantang utama kegiatan eksplorasi daerahya yang rapat kita tidak bisa melakukan kegiatan eksplorasi konvensional. Hanya kita bisa dengan memanfaatkan Helicopter Hoist Sampling Technique," tegasnya.
Wahyu juga menjelaskan Freeport Indonesia tidak hanya mengeruk harta kekayaan untuk meraup keuntungan, melainkan tambang yang ada sekarang menjadi penggerak perekonomian di daerah Papua.
"Juga ketika cadangan sumber daya ditemukan dan berkembang menjadi tambang ini sudah terbukti menjadi pergerak ekonomi daerah. Terbukti yang dulunya tahun 1989 di Timika hanya ada 1.000 KK, sekarang total 300.000 KK," tuturnya
Wahyu menambahkan keberhasilan ini merupakan regulasi antara pemerintah dengan Freeport. "Tentunya keberhasilan suatu kegiatan usaha didukung regulasi yang kondusif sehingga perusahaan dapat melakukan kegiatan usahanya dengan baik dan efisien dan menguntungkan," tutupnya.
Baca juga:
Tuntut Freeport ditutup, mahasiswa Papua tampil berbusana Koteka
Sudah dikeruk Freeport 1,7 miliar ton, emas Papua habis di 2054
ESDM: Freeport selama ini keenakan dengan fasilitas mereka dapat
Tuntut PT Freeport ditutup, mahasiswa geruduk Konjen AS di Bali
Freeport tarik diri dari Persipura
Tak hargai hak masyarakat adat sejak 1967, Freeport harus ditutup
Ini hasil pembicaraan Gubernur Papua dan Menko Luhut soal Freeport