Cerita sopir di Puncak Jaya, lebih pilih bensin eceran Rp 50.000/liter dibanding SPBU
"Kalau di pom (SPBU) itu kan belinya harus pakai kupon. Nah kuponnya keluar 4 hari sekali. Kelamaan nunggunya toh. Sedangkan ini barang tara (tidak) bisa ditunggu selama itu.'
Papua, provinsi ujung timur Indonesia ini menyimpan sejuta kekayaan serta keindahan alam. Kekayaan tersebut dibalut sejumlah pegunungan serta deretan perbukitan.
Sayangnya, di balik keindahan itu menyimpan bermacam polemik di dalamnya. Salah satunya alur distribusi bahan pokok yang terkendala medan curam dan adanya kelompok bersenjata.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan kelancaran program BBM Satu Harga di daerah terpencil? Ia meminta kepada Badan Usaha Penugasan untuk selalu memantau operasional dan keberlanjutan dari lembaga penyalur BBM Satu Harga yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). “Apabila ada kendala, kita bisa koordinasikan dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kita ingin program BBM Satu Harga berjalan sesuai tujuan awal program ini dilaksanakan,” imbuhnya.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Adalah Yoria, pria berusia 41 tahun ini berprofesi sebagai sopir mobil carteran atau sewaaan. Biasanya, dia mengakut logistik yang dipesan si empunya toko di Kabupaten Puncak Jaya.
Hitung-hitungannya, setiap satu kilogram barang dihargai Rp 7.000. Biasanya, pesanan bisa mencapai sekitar satu ton.
"Per kilogram-nya barangnya Rp 7.000. Coba saja dihitung, kalau ada yang pesan satu ton ya bisa sekitar Rp 8 juta. Itu satu kali angkut," ungkapnya saat ditemui di Puncak Jaya, Papua, Selasa (21/11).
Untuk partai besar, kata Yoria, umumnya logistik tersebut diangkut menggunakan dua mobil. Mobil berjenis double cabin merk Ford Ranger pun siap beriringan membawa kebutuhan pangan untuk warga Puncak Jaya.
Meski terbilang mengantongi pendapatan cukup besar untuk satu kali pengangkutan, nyatanya pekerjaan itu tak luput dari risiko. Risiko datang ketika dia diharuskan mengantar aparat dari bawah ke atas, pun sebaliknya.
"Sebetulnya kalau sehari-hari ngangkut barang tak ada masalah. Masalah biasa paling jalurnya toh yang curam dan berbatu, apalagi kalau hujan. Tapi itu sudah biasa," ucap pria asli Malang tersebut.
"Tapi kalau sudah bawa anggota (TNI-Polri) itu yang ngeri. Karena memang kelompok itu (bersenjata) memang menyasar anggota. Buat nanti senjatanya diambil," ungkap Yoria.
Bahan bakar beli di pengecer seharga Rp 50.000 per liter
Untuk bahan bakar sendiri, Yoria mengaku lebih memilih membeli di pengecer. Dia rela merogoh koceknya lebih dalam untuk memperlancar pengangkutan.
"Kalau di pom (SPBU) itu kan belinya harus pakai kupon. Nah kuponnya keluar 4 hari sekali. Kelamaan nunggunya toh. Sedangkan ini barang tara (tidak) bisa ditunggu selama itu," tuturnya.
Lebih jauh, Yoria mengungkapkan satu kupon berisi jatah solar sebanyak 30 liter." Kalau premium 20 liter. Kalau motor bebek jatahnya 5 liter, motor besar 10 liter, " ucapnya.
Pengambilannya pun cukup berbelit. "Kita daftar dulu di Disperindag. Kemudian beberapa hari baru keluar kuponnya. Ya itu bisa 4 hari. Belum lagi mengantri di pom," jelasnya.
Sistem kupon tersebut sudah berlaku sejak era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode kedua.
"Ya sejak SBY era yang kedua sistem kupon itu. Kalau dulu pas sedang mahal-mahalnya, di Pertamina (SPBU) jam 3 pagi saja sudah ramai orang mengantre," ucapnya.
Kini, dia mengakui harga di SPBU sudah setara dengan di Pulau Jawa." Harga di sana (SPBU) memang sudah sama di Jawa.
"Tapi kalau menunggu seperti itu, bisa enggak makan saya," ucapnya.
"Kalau di pengecer bisa Rp 50.000 satu liter. Dari bawah (Wamena) ke atas (Puncak Jaya) bisa sekitar 15 liter lebih," rincinya.
Meski demikian, Yoria mengakui di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit sudah berubah. Kini harga Premium di pengecer sudah menyentuh angka Rp 20.000 per liter.
"Yah, lumayan juga turunnya."
Baca juga:
SPBU BBM Satu Harga ke-27 resmi diluncurkan di Nusa Penida
Cerita Pertamina wujudkan BBM satu harga, termasuk kirim ke daerah rawan di Sulawesi
AKR Corporindo bangun 5 titik penyaluran BBM satu harga hingga akhir 2017
Pemerintah manfaatkan SPBU Vivo sukseskan program BBM satu harga
4 Daerah di Sulawesi nikmati harga BBM setara Pulau Jawa tahun ini