Cerita Sri Mulyani Tentang Perkembangan Ekonomi Syariah Sejak 30 Tahun Lalu
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi syariah telah dikembangkan di Indonesia selama 3 dekade. Hasilnya pun telah berkembang menjadi sejumlah industri.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi syariah telah dikembangkan di Indonesia selama 3 dekade. Hasilnya pun telah berkembang menjadi sejumlah industri.
"Sejak 3 dekade lalu ekonomi syariah telah dikembangkan dengan harapan akan menghadirkan sistem perekonomian yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan," kata Menteri Sri Mulyani dalam webinar IAEI, Jakarta, Kamis (28/10).
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang diminta Ma'ruf Amin kepada pemerintah daerah terkait ekonomi syariah? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan tiga arahan strategis kepada pemerintah daerah (pemda) seluruh Tanah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya masing-masing.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana Fatayat NU meningkatkan literasi keuangan Syariah bagi anggotanya? Fatayat NU yang beranggotakan 10 juta perempuan muda berusia 25—45 tahun, telah aktif bergerak di berbagai bidang, termasuk keagamaan, ekonomi, dan sosial. Kami sangat menyambut baik kerja sama ini.
Diawali dengan kemunculan bank-bank syariah. Kemudian diikuti berbagai lembaga keuangan non bank berbasis syariah seperti asuransi syariah, pasar modal syariah, koperasi syariah, baitul maal wa tamwil (BMT), pegadaian syariah hingga lembaga pengelola bantuan sosial islam yakni zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf (ziswaf).
Perkembangan ekonomi syariah pun saat ini telah merambah ke sektor riil. Terbingkai dalam label industri halal yang terdiri dari industri makanan, kosmetik, obat-obatan, pariwisata, rekreasi, hiburan dan sebagainya.
Menteri Sri Mulyani menyebut sektor-sektor tersebut memiliki kontribusi yang penting bagi perekonomian Indonesia. Sebab unsur kehalalan saat ini telah menjadi standarisasi kualitas produk. "Unsur kehalalan memberikan dampak pada kualitas insurance," katanya.
Namun sayangnya perkembangan ekonomi syariah sebagai disiplin ilmu belum bisa selaras dengan praktik di masyarakat. Pengembangan ekonomi syariah di Indonesia memiliki jurang lebar dengan ekonomi konvensional. Banyak teori dasar dalam ekonomi syariah yang belum selesai dalam menjawab berbagai tantangan hari ini dan masa yang akan datang.
"Teori normatif ekonomi syariah bisa menjelaskan normatif namun masih jauh dari realita komplementasi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat keseharian yang diwarnai berbagai perkembangan," kata dia mengakhiri.
Bos BI: Tingkat Literasi Masyarakat Ekonomi Syariah Meningkat Jadi 20,1 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo melaporkan tingkat literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah saat ini terus meningkat. Di mana dari sebelumnya hanya 16,3 persen, kini meningkat menjadi 20,1 persen.
"Sebagai hasil edukasi yang semakin luas secara berjamaah, hasil survei tahun ini menunjukkan peningkatan tingkat literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah meningkat," kata Perry dalam laporan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 Tahun 2021, Rabu (27/10).
Selain peningkatan literasi masyarakat, kabar baik lainnya adalah penerbitan Indonesia Halal Market Report 2021. Dalam report ini memaparkan peluang-peluang perdagangan dan investasi industri halal di Indonesia. Di mana potensi dari kegiatan tersebut cukup besar.
"Berdasarkan estimasi perdagangan internasional produk halal Indonesia dapat menyumbangkan sampai dengan USD5,1 miliar per tahun," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk, Hery Gunadi Sadikin mengatakan, peningkatan literasi keuangan dan perbankan syariah di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang besar. Prosesnya tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, mengingat indeks literasinya masih di bawah 9 persen.
"Sekarang ini banyak PR besar dalam hal peningkatan literasi keuangan dan perbankan syariah di Indonesia yang harus diselesaikan bersama-sama," kata Hery dalam pembukaan Penandatanganan MoA Strategic Sharia Banking Management (SSBM), Jakarta, Rabu (22/9).
Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan dan perbankan syariah di Indonesia masih jauh tertinggal dengan literasi keuangan dan perbankan konvensional yakni 40 persen. Hal ini menyebabkan inklusi keuangan syariah juga rendah, yakni hanya 9,1 persen. Jauh tertinggal dari inklusi keuangan konvensional yang mencapai 76,72 persen.
"Angka ini menyebabkan inklusi keuangan syariah hanya 9,1 persen, jauh tertinggal dari inklusi keuangan dan perbankan konvensional yang mencapai 76,72 persen," kata dia.
Tak hanya itu, dampak lanjutan dari rendahnya inklusi keuangan yang rendah tersebut pada pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia. Dibandingkan dengan negara-negara lain Indonesia kata Hery sangat amat jauh. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama islam di dunia.
"Hal ini menyebabkan kita tertinggal dari negara lain dalam hal market share," kata dia.
(mdk/bim)