Cetak Wirausaha Baru, Pemerintah Siapkan Modal Bagi Penyandang Disabilitas
Mensos mengatakan, nantinya bantuan usaha dapat berupa Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta melihat jenis usaha yang dilakukan.
Kementerian Sosial menyiapkan bantuan modal usaha kepada para penyandang disabilitas yang telah menyelesaikan pendidikan vokasional di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD), Cibinong, Bogor. Hal ini untuk mendorong lahirnya wirausaha mandiri di berbagai bidang usaha.
"Semangat di jiwa teman-teman penyandang disabilitas sangat tinggi, semangat untuk maju dan mandiri begitu kuat. Untuk membantu mempersiapkan mereka menjadi mandiri, kami akan memberikan bantuan modal bagi lulusan yang ingin memulai membuka usaha," ucap Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Apa yang terjadi pada Waduk Jatiluhur saat ini? Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut Waduk Jatiluhur bahkan surut hingga 10 meter. Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air.Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Mensos mengatakan, nantinya bantuan usaha dapat berupa Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta melihat jenis usaha yang dilakukan.
"Upaya ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan hak-hak penyandang disabilitas sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas bahwa penyandang disabilitas mempunyai kedudukan hukum dan hak yang sama sebagai warga negara Indonesia," katanya.
Sementara itu dalam kunjungan ke Balai Vokasional Penyandang Disabilitas, Mensos meninjau aktifitas peserta didik yang selanjutnya disebut dengan penerima manfaat. Didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto, Sekjen Hartono Laras, Irjen Dadang Iskandar, dan Direktur Penyandang Disabilitas Rachmat Koesnadi, Mensos meninjau Laboratium Komputer, Ruang Menjahit, Ruang Desain Grafis dan Percetakan, Ruang Elektro, Ruang Otomotif dan Ruang Pekerjaan Logam.
BBRVPD merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Vokasional untuk Penyandang Disabilitas di lingkungan Kemensos. Balai ini bertujuan menjadikan penyandang disabilitas sebagai calon tenaga kerja yang terampil dan profesional serta siap bersaing di dunia kerja yang menyesuaikan dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0.
Kementerian Sosial melalui Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (PROGRES PD) mengimplementasikan kesiapan Penyandang Disabilitas dengan diberikan intervensi rehabilitasi sosial melalui terapi fisik, mental spritual, psikososial dan penghidupan, serta family support untuk mendukung kemandirian para penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi vokasional.
Saat ini jumlah penerima manfaat di balai sebanyak 120 orang dari berbagai daerah di Indonesia di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Banten, Bengkulu, NTT, Papua, Kalimantan Barat, dll. Jurusan pendidikan vokasional terdiri dari Desain Grafis, Elektronika, Komputer, Otomotif, Pekerjaan Logam dan Penjahitan.
"Selain memberikan modal usaha, kami juga menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra kerja yakni perusahaan, dinas sosial, NGO, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membantu penempatan kerja bagi penerima manfaat yang sudah lulus dan ingin bekerja," terang Menteri.
Sejumlah perusahaan yang telah menjalin kerja sama adalah Bank Indonesia, BCA, BRI, Bank Mandiri, Astra, dan lain-lain. Hingga tahun 2019 sebanyak 1.093 alumni menjadi wirausaha, 997 bekerja, dan 17 orang kembali ke keluarga.
(mdk/idr)