Chairul Tanjung terjun ke TV berbayar, saingi Hary Tanoe?
Chairul Tanjung berencana untuk membeli saham salah satu televisi berbayar milik perusahaan pelat merah.
Gurita bisnis konglomerat Chairul Tanjung rupanya semakin melebar. Setelah merencanakan pembelian saham Carrefour 100 persen, kini orang terkaya nomor tiga di Indonesia versi majalah Forbes ini ingin memperluas jaringannya di bidang media. Yaitu dengan membeli saham salah satu televisi berbayar di Indonesia.
Menurut sumber merdeka.com, pemilik CT Corporation ini berencana membeli 30 persen saham PT Indonusa Telemedia yang mempunyai produk TelkomVision, salah satu penyedia televisi berbayar yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia. Saat ini Telkom mempunyai saham sebesar 99,54 persen PT Multimedia Nusantara (METRA) 0,46 persen.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendirian PT Metrocom Global Solusi? Untuk menjawab kekhawatirannya, Bobby Sangka lantas mengajak dua rekannya yang memiliki pengalaman serupa untuk diskusi bersama. Dari pertemuan tersebut, mereka memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri yang bergerak di bidang teknologi informasi.
-
Di mana Telkom membangun Telkom Smart Office? Telkom Indonesia saat ini juga tengah membangun Telkom Smart Office di kawasan IKN sebagai upaya penguatan pengembangan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap antara lain Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Telkom? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
Direktur Portofolio PT Telkom Indra Utoyo mengakui adanya pembicaraan mengenai penjualan saham milik perusahaan pelat merah itu di TelkomVision dengan konglomerat nomor tiga di Tanah Air. "Itu kan baru rencana. Sekarang baru proses. Belum ada transaksi apa-apa," ujar Indra kepada merdeka.com, Kamis (21/3) malam.
Indra mengaku, Telkom memang tengah mengkaji kemungkinan untuk menjual saham proyek pay TV agar layanan tersebut bisa lebih baik di tengah persaingan dengan layanan televisi berbayar yang lain.
Dia mengatakan, saat ini performa TelkomVision perlu ditingkatkan. Pasalnya, peran perusahaan patungan tersebut masih kecil dalam laba Telkom. Tahun lalu, pendapatan televisi berbayar hanya 0,52 persen terhadap total pendapatan Telkom yang berjumlah Rp 77,14 triliun.
"Jadi memang untuk menaikkan peran televisi berbayar itu butuh investasi baru," ujar dia."Saat ini kami sedang mengevaluasi para investor yang akan membeli saham pay TV."
Saat ini, produk televisi berbayar dari PT MNC yang dimiliki oleh konglomerat Hary Tanoesoedibjo mendominasi pasar di Indonesia dengan menguasai 70 persen pelanggan televisi berbayar di Tanah Air. Produknya antara lain adalah Indovision, Top TV dan Okevision.
Sementara itu, Direktur TelkomVision Elvizar mengaku belum mengetahui tentang pembicaraan pembelian saham tersebut. "Kami kan perusahaan terbuka, pastinya kalau sudah pasti akan kami beritahukan. Namun, memang hingga saat ini pihaknya dan perusahaan belum ada omongan terkait hal tersebut," ujarnya kepada merdeka.com.
Sementara itu, Direktur Business Development CT Corporation Ashish Saboo tidak menjawab telepon dan pesan singkat merdeka.com untuk mengkonfirmasi berita tersebut.
(mdk/rin)