Chatib Basri: Ekonomi Baru Pulih 2022 Jika Persoalan Pandemi Covid-19 Sudah Teratasi
Chatib Basri menyebut saat ini masa bertahan atau survival dari dampak pandemi Virus Corona, meski pertumbuhan ekonomi sudah mulai menunjukkan perbaikan dari kuartal II yang mencapai kontraksi atau minus 5,32 persen menjadi kontraksi 3,49 persen pada kuartal III-2020.
Ekonom Chatib Basri memperkirakan ekonomi Indonesia akan pulih mulai tahun 2022. Ini juga bisa terjadi dengan catatan persoalan pandemi Covid-19 sudah bisa diatasi.
"Setelah pandemi bisa diatasi, aktivitas mulai mengarah kepada normal, baru kita bicara tahap pemulihan, sekarang itu survival," kata Chatib Basri dalam diskusi daring mendorong investasi saat pandemi di Jakarta, Senin (9/11).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Chatib Basri menyebut saat ini masa bertahan atau survival dari dampak pandemi Virus Corona, meski pertumbuhan ekonomi sudah mulai menunjukkan perbaikan dari kuartal II yang mencapai kontraksi atau minus 5,32 persen menjadi kontraksi 3,49 persen pada kuartal III-2020.
Mengingat saat ini dinilai sebagai masa bertahan, pelaku usaha belum akan melakukan ekspansi bisnis karena masih ada pembatasan ekonomi.
"Misalnya restoran, orang hanya boleh 50 persen, untuk apa ekspansi restoran baru jika di tempat yang ada saja belum bisa penuh karena masih pembatasan," kata Menteri Keuangan periode 2013-2014 itu.
Chatib Basri menambahkan ketika ekonomi mulai pulih dan normal kembali tahun 2022, diperkirakan investasi swasta baru akan meningkat.
"Jika vaksin butuh waktu 2021, saya tidak yakin investasi swasta naik tajam 2021 karena protokol masih in place karena itu proses recovery di mana investasi naik itu periode setelah kondisi ekonomi mulai normal," imbuh mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2012-2013.
Peran Penting Pemerintah
Pemerintah memiliki peran penting di dalam memberikan insentif kepada pelaku usaha ketika investor mulai masuk saat ekonomi mulai pulih.
Insentif diberikan khususnya kepada pelaku usaha yang memiliki proyek hijau atau pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan.
"Di sini peran intervensi pemerintah contohnya BBM fosil tidak bisa lagi disubsidi. Jika itu terus disubsidi, orang akan terus konsumsi BBM fosil. Ketika harga minyak relatif rendah, saatnya melepas subsidi, uangnya bisa untuk kesehatan, bisa dialokasikan mendukung sektor renewable," kata Chatib Basri.
(mdk/idr)