China Minat Genjot Produksi Minyak Milik Pertamina, Lokasinya di Dekat Bekasi
Sinopec telah mengungkapkan ketertarikannya untuk masuk ke 5 lapangan yang dikelola Pertamina EP.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, China berminat menjalin kerjasama dengan PT Pertamina EP untuk mendongkrak produksi minyak di 5 lapangan.
Arifin menyebut, China Petroleum & Chemical Corporation alias Sinopec telah mengungkapkan ketertarikannya untuk masuk ke 5 lapangan yang dikelola Pertamina EP.
"Kemudian untuk kerjasama penerapan teknologi, kita kerjasama dengan China. Ini sudah ada respons dari Sinopec untuk 5 lapangan Pertamina EP" ujar Arifin di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/8).
Kelima lapangan Pertamina EP dimaksud yakni Lapangan Rantai, Tanjung, Pamusian, Jirak, dan Zulu. Pemerintah dan Sinopec tengah berproses dengan mekanisme perjanjian kerjasama operasi (KSO) model baru yang lebih menarik dan fleksibel dengan menjaga keekonomian dan risiko bagi partner.
Arifin menyampaikan, salah satu lapangan tersebut berlokasi di lepas pantai dekat Bekasi, yakni Zulu yang terletak di Blok Offshore North West Java (ONWJ).
"Zulu ini di ONWJ, depannya Bekasi. Ya china Sinopec punya kemampuan. Kita sudah ke sana, sekarang tinggal menunggu follow up," imbuh dia.
Untuk diketahui, Sinopec sedang proses bekerja sama dengan Pertamina untuk penerapan teknologi dan upaya peningkatan produksi pada 5 kandidat lapangan migas.
Pilihan mekanismenya melalui Kerja Sama Operasi (KSO) model baru/modifikasi antara Pertamina dan Sinopec, yang berdasarkan evaluasi merupakan skema yang lebih cepat, fleksibel, dan tetap menarik.
Saat ini statusnya sedang proses izin pembukaan data migas, kemudian confidentiality agreement (CA) antara Pertamina-Sinopec. Selanjutnya pengiriman Tim Teknis Sinopec untuk studi ke 5 lapangan Pertamina dalam rangka menentukan pilihan lapangan dan teknologi yang akan diterapkan per lapangan.
"Hal tersebut sesuai arahan Bapak Menteri ESDM, bahwa Direktorat Jenderal Migas, SKK Migas dan Pertamina agar kolaborasi mendorong kerja sama dengan perusahaan China ini berjalan lebih cepat," ungkap Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto beberapa waktu lalu.