CORE Indonesia sebut Ma'ruf Amin layak dampingi Jokowi, ini sebabnya
Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, Ma'ruf Amin layak dipilih sebab dinilai memiliki integritas serta rekam jejak yang bersih.
Presiden Jokowi telah menyatakan kesiapannya untuk kembali maju sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2019. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma'ruf Amin pun didapuk sebagai pendampingnya.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, Ma'ruf Amin layak dipilih sebab dinilai memiliki integritas serta rekam jejak yang bersih.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Integritas, track record itu cukup bagus ya. Saya yakin cukup bagus. Layak lah," ungkapnya ketika dihubungi Merdeka.com, Jumat (10/8).
Meski demikian, dia mengatakan untuk menjadi pendamping Jokowi tidak cukup hanya dengan memiliki integritas. Cawapres Jokowi mesti juga memiliki kualitas lain, yakni kepemimpinan.
"Dalam banyak hal persoalan ekonomi tidak bisa diselesaikan secara parsial, karena menteri-menterinya sebetulnya sudah pintar-pintar sekali. Namun karena permasalahannya diselesaikan di sektor terpilah-pilah, maka harus ada sinergi. Itu butuh leadership yang bisa meramu itu. Ekonomi begitu kompleks, dibutuhkan leadership, karena harus mengoreksi bawahan-bawahan," jelas dia.
Selain itu, sebagai Cawapres Jokowi, Ma'ruf setidaknya harus memiliki kemampuan di sektor ekonomi nasional. Aspek inilah yang menurut dia masih kurang dari sosok Ma'ruf Amin.
"Juga punya kapasitas atau profesionalitas. Kemampuan untuk berpikir strategis, hal teknis, bukan hanya hal populis atau umum saja. Kalau tidak paham agak susah untuk bisa selesaikan masalah. Tidak perlu paham sekali, paling tidak bisa lihat mana yang harus diprioritaskan dan diambil keputusan dengan cepat," katanya.
Meskipun dia mengakui kehadiran Ma'ruf akan cukup membantu mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, tapi ekonomi syariah masih merupakan satu aspek dari kompleksnya permasalahan ekonomi yang dihadapi Indonesia.
"Ekonomi syariah kita bukan hanya dari sisi hukum syariah, dari sisi fiqih. Perlu memahami dari sisi bisnis syariah itu sendiri dari sisi ekonomi. Ekonomi syariah punya potensi besar, untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Direfleksikan ke dalam kebijakan yang real di lapangan. Banyak gap antara hukum ideal dengan kenyataan di lapangan," jelas dia.
Tentunya diharapkan duet Jokowi-Ma'ruf Amin dapat mengembangkan potensi yang sudah dimiliki Indonesia. Sehingga kinerja ekonomi Indonesia ke depan dapat lebih moncer dan lepas dari beberapa persoalan yang tengah dihadapi saat ini.
"Yang jadi PR yang sekarang adalah kenapa pertumbuhan hanya 5 persen. Kita butuh pertumbuhan lebih tinggi. Mesti melihat masalah yang jauh ke depan. Kalau masih 5 persen, kita punya potensi kena middle income trap ke depan," imbuhnya.
"Dari sisi pemerataan ekonomi meskipun angka kemiskinan sudah single digit. Tapi sebenarnya permasalahan kemiskinan dan kesenjangan masih sangat besar sekali, tidak bisa diwakili hanya dengan angka-angka statistik. Itu yang jadi tantangan. Ditambah tantangan eksternal makin besar, pelemahan Rupiah, perang dagang, beberapa produk ekspor unggulan kita masih diproteksi di luar. Ke depan makin besar untuk mendorong ekonomi ke depan," tandasnya.
Baca juga:
Semringah Jokowi usai daftar capres-cawapres bersama Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin jadi cawapres Jokowi, MUI pastikan tetap netral
Ekonom: Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengindikasikan tak ada perubahan ekonomi
JK bakal ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin dinilai bakal bantu Jokowi kembangkan ekonomi syariah