Covid-19 Varian Delta Potensi Lebarkan Defisit APBN 2021 Menjadi 5,82 Persen
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit APBN 2021 mencapai 5,82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih besar dari target sebelumnya yang sebesar 5,7 persen terhadap PDB.
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencapai 5,82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih besar dari target sebelumnya yang sebesar 5,7 persen terhadap PDB.
Kepala BKF, Febrio Kacaribu mengatakan, defisit APBN membesar lantaran adanya penyebaran Covid-19 varian delta. Wabah ini kemudian membuat pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2021, dari sebelumnya pada rentang 4,5-5,3 persen menjadi 3,7-4,5 persen.
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk mengembangkan UMKM setelah pandemi Covid-19? Upaya untuk membangkitkan kembali pasar UMKM dilakukan oleh pemerintah. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang salah satu instansi pemerintah yang dapat memberikan konsep secara teori maupun praktis untuk pengembangan UMKM.
-
Apa itu UTBK? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
Apa itu taubat? Arti taubat kepada Allah SWT yaitu pulang kepada-Nya, kembali ke haribaan-Nya dan berdiri di depan pintu surga-Nya. Bisa dikatakan pula, taubat merupakan kembali dan menyerahkan diri kepada Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.
"Indonesia dan seluruh negara menghadapi ketidakpastian lebih besar lagi akibat varian delta. Kita harus respon lagi dengan segala ikhtiar, termasuk diperkenalkan PPKM berlevel," ujar Febrio dalam sesi teleconference, Rabu (18/8).
Oleh karenanya, dia memperkirakan defisit APBN akan turut membesar jadi 5,82 persen. Namun, Febrio menjelaskan, outlook defisit anggaran secara nominal justru turun jadi Rp 939,6 triliun dari target sebelumnya Rp 1.006,4 triliun.
Dengan catatan, pertumbuhan PDB juga lebih rendah sehingga outlook defisit APBN 2021 berada pada kisaran 5,82 persen.
"Kita lihat untuk nominal defisitnya sebenarnya turun dibandingkan dengan asumsi defisit APBN 2021 Rp 1.006,4 triliun jadi Rp 939,6 triliun. Jadi secara nominal defisitnya turun," tegasnya.
Kendati begitu, Febrio menilai risiko yang ditimbulkan akan lebih rendah lantaran kebutuhan pembiayaan juga turun menjadi Rp 66,8 triliun.
"Kami berharap pasar dan lembaga rating tidak terkejut melihat semua angka ini. Ini jadi suatu perspektif positif makro sebab nominal defisit APBN juga rendah," pungkas Febrio.
Sri Mulyani Target Defisit Anggaran Bisa Turun Jadi Rp939 Triliun di 2021
Kementerian Keuangan memproyeksikan outlook defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 secara nominal akan mengecil menjadi Rp939,6 triliun. Proyeksi defisit tahun ini akan turun Rp66,8 triliun dari target defisit dalam APBN 2021 yang secara nominal dipatok Rp1.006,4 triliun.
"Kita perkirakan akhir tahun defisitnya di bawah itu, yaitu Rp66,8 triliun lebih kecil menjadi Rp939,6 triliun. Ini adalah sesuatu yang bagus," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, di Jakarta, Senin (12/7).
Meski defisit secara nominal alami penurunan, namun secara persentase defisit diproyeksi akan tetap sama di level 5,7 persen terhadap PDB. Dia memastikan akan tetap membantu ekonomi masyarakat dalam penanganan Covid-19 yang efektif, disertai dengan upaya melakukan konsolidasi fiskal di tahun mendatang.
"(Nominal defisit rendah) Ini bagus artinya APBN tetap bisa responsive bantu rakyat merespons dunia usaha dan tangani Covid -19 namun kita tetap bisa mengurangi dan tangani defisit dalam tingkat yang semakin hati hati," jelasnya.
Secara rinci, penerimaan negara sepanjang tahun ini akan lebih tinggi mencapai Rp1.734 triliun, atau 101 persen dari target. Bahkan penerimaan negara tumbuh 6,9 persen dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu tercatat Rp1.647,8 triliun.
Kemudian outlook penerimaan perpajakan sepanjang tahun ini, mencapai Rp1.176,3 triliun. Outlook ini hanya mencapai 95,7 persen dari target penerimaan pajak tahun ini mencapai Rp1.229,6 triliun, namun secara yoy tumbuh 9,7 persen.
Selanjutnya untuk kepabeanan dan cukai diproyeksi mencapai 104,3 persen dari target atau lebih tinggi Rp9,1 triliun, dari Rp215 triliun menjadi Rp224,1 triliun. Begitu pula dengan PNBP yang diproyeksi tumbuh lebih tinggi Rp59,5 triliun menjadi Rp357,7 triliun dibandingkan pagu yang ditetapkan dalam APBN 2021 tercatat Rp298,2 triliun.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com