Cueknya Indonesia diancam boikot misi dagang Australia
Dengan boikot misi dagang ini, Australia secara sadar mengabaikan kelanjutan perdagangan ekspor sapi senilai USD 3 M.
Ketegasan pemerintah Indonesia menjalankan hukuman mati bagi duo 'Bali Nine' diperlihatkan dengan pemindahan dua terpidana mati tersebut dari Lapas Kerobokan ke Lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Pemindahan ini langsung disikapi keras pemerintah Australia.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Isabel Bishop menyatakan misi dagang ke Indonesia tidak patut dilakukan di saat negaranya mengkritik keras keputusan Indonesia mengeksekusi dua warga negara Australia itu.
-
Kapan daratan kuno di lepas pantai Australia terendam? Norman dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa ketika Zaman Es terakhir berakhir sekitar 18.000 tahun yang lalu, pemanasan global menyebabkan naiknya permukaan air laut, yang menenggelamkan sebagian besar benua di dunia.
-
Apa yang ditemukan di pantai selatan Australia? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Di mana letak daratan kuno yang ditemukan di lepas pantai Australia? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
Padahal rencananya, pada awal bulan ini, rombongan misi dagang Australia dipimpin langsung Menteri Perdagangan Andrew Robb akan berkunjung ke Indonesia. Lawatan itu dibatalkan setelah Kejaksaan Agung memindahkan duo Bali Nine ke Nusakambangan pagi tadi, Rabu (4/3).
"Ini bukan waktu yang tepat bagi Australia untuk melawat ke Indonesia dalam misi dagang yang besar," ujarnya seperti dilansir Sydney Morning Herald.
"Dalam beberapa bulan mendatang, dijadwalkan beberapa pertemuan bilateral RI-Australia. Semuanya forum itu ditunda sampai waktu tidak ditentukan," kata Bishop.
Dengan boikot misi dagang ini, Australia secara sadar mengabaikan kelanjutan perdagangan ekspor sapi senilai USD 3 miliar. Tahun lalu saja, Indonesia mengimpor USD 1,2 miliar daging beku serta USD 460 juta sapi anakan dari Negeri Kanguru.
Di Jakarta, sejumlah kalangan baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat justru menanggapi santai. Bahkan muncul desakan mengakhiri hubungan dagang yang selama ini harmonis dengan negara kanguru.
Merdeka.com mencatat cueknya Indonesia meski diancam boikot misi dagang oleh Australia. Berikut paparannya.
Australia justru rugi
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak menegaskan, pemerintah tak mengkhawatirkan ancaman boikot misi perdagangan yang dilontarkan Pemerintah Australia. Nus menegaskan, Indonesia salah satu pasar ekspor terbesar buat Australia. Dari situ jelas terlihat siapa yang dirugikan jika misi dagang disetop.
"Kita tidak perlu khawatir dengan ancaman boikot dari Australia. Karena yang paling dirugikan adalah pihak Australia," tegas Nus saat dihubungi merdeka.com, Rabu (4/3).
Ekspor sapi dan daging Australia ke Indonesia di tahun 2014 saja mencapai USD 682 juta. Nilai ini hampir 18 persen dari total ekspor sapi dan daging Australia ke seluruh dunia.
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menegaskan, pihaknya tidak khawatir dengan ancaman Australia menghentikan misi dagang dengan Indonesia.
"Kalau mereka benar seperti itu menurut saya mereka yang akan terpukul. Jadi tidak bijak sebetulnya buat mereka," kata Hanifar.
Indonesia tak tergantung daging Australia
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menjelaskan, selama ini Australia menjadi pemain tunggal pengimpor daging ke Indonesia. Sehingga, jika keran importasi daging dari Australia ditutup, tak menutup kemungkinan bakal terjadi gangguan terhadap stok dalam negeri.
"Tapi itu paling hanya satu atau dua bulan. Kalau pemerintah cepat mencari ganti tentu tidak akan lama terhambat," ucapnya.
Panasnya hubungan dengan Australia membuka kesempatan Indonesia mencari pasokan dari negara lain. "Prinsipnya kita dukung. Kita tidak harus tergantung pada daging asal Australia," katanya.
Indonesia tak takut krisis daging
Selama ini, salah satu pasokan terbesar dari Australia ke Indonesia adalah daging dan sapi. Pemerintah menjamin takkan terjadi krisis daging. Sebab, pasokan daging bisa diperoleh selain dari negeri kanguru.
"Untuk menggantikan pasokan kita bisa mendapatkan dari pasokan sapi lokal. Selandia Baru dan beberapa negara lainnya," tegas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak.
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menilai, kelincahan dan ketelitian pemerintah memilih negara pengimpor daging, menentukan stabilitas pasokan untuk kebutuhan dalam negeri.
"Dengan kelincahan kita, kita bisa membuka pasar lain. Justru kita (Asosiasi) senang karena enggak tergantung dengan Australia saja," bebernya.
Negara lain antre pasok daging ke Indonesia
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menuturkan, besarnya pasar dalam negeri menjadi magnet yang menggiurkan bagi negara lain. "Sudah ada beberapa (negara) yang tertarik. Pakistan, India dari dulu. Irlandia, Jepang juga Uruguay," tuturnya.
Soal kualitas, pemerintah bisa lebih selektif dalam pemilihan negara calon pengimpor daging ke Indonesia. Tidak hanya kualitas daging, tapi juga rumah potongnya.
Tak ada daging bisa makan ayam dan ikan
Kalaupun tidak ada pasokan daging, kebutuhan protein bisa diganti dengan ayam dan ikan yang sama-sama mengandung kadar protein tinggi. Keduanya pun mampu digunakan sebagai substitusi daging sapi yang selama ini banyak diimpor dari Australia.
"Protein sapi bisa diganti dengan unggas. Bisa dari ayam bisa juga dari kambing. Atau dari ikan pun bisa, ikan kita sudah berlimpah kan," ungkap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak.
Australia butuh Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan eksekusi mati gembong narkoba merupakan penegakan hukum yang berlaku di Indonesia. Dia menegaskan penegakan hukum dengan kerja sama perdagangan antara negara tidak bisa dikait-kaitkan.
"Saya pikir dalam misi perdagangan nanti kita akan saling membutuhkan. Indonesia butuh Australia dan Australia butuh Indonesia. Kejadian ini tidak berdampak pada sektor ekspor kita ke Australia," ujar Sofyan yang ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (4/3).
(mdk/noe)