Curhat Darmin tak mau kelapa sawit RI bernasib sama seperti cengkeh
"Rempah-rempah kita dulu pernah jadi idola di negara Eropa, tapi coba lihat hari ini (tidak laku)."
Indonesia di mata dunia terkenal dengan Sumber Daya Alamnya (SDA) yang berlimpah termasuk, rempah-rempah. Dalam sejarahnya, rempah-rempah Indonesia seperti cengkeh pernah menjadi komoditas yang di unggulkan untuk ekspor. Namun, saat ini rempah-rempah sudah kehilangan pasarnya.
Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menceritakan, beberapa waktu silam negara-negara Eropa berlomba-lomba datang ke Indonesia Timur khususnya Maluku untuk berburu cengkeh.
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
-
Apa manfaat kelapa sawit untuk kesehatan manusia? Minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit adalah salah satu bahan pokok yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memasak berbagai macam makanan. Minyak goreng kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan lemak tak jenuh yang tinggi, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
-
Di mana penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan secara komersial di Indonesia? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Bagaimana kelapa sawit pertama kali diperkenalkan dan ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
"Rempah-rempah kita dulu pernah jadi idola di negara Eropa, tapi coba lihat hari ini, bagaimana dengan rempah-rempah kita. Itu sudah seperti sejarah. Walaupun kalau ada di Ternate, tapi tidak jadi andalan lagi," kata Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/8).
Melihat perjalanan sejarah ini, Darmin mengingatkan agar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Indonesia tidak bernasib sama seperti cengkeh. Saat ini Indonesia merupakan salah satu penghasil CPO terbesar di dunia. Dan dia tidak menginginkan nasibnya sama seperti rempah-rempah yang terlupakan.
"Kita tidak ingin nasib minyak sawit kita sama seperti rempah-rempah. Kita ingin sekarang kelapa sawit jadi komoditas andalan yang dibutuhkan berjuta-juta orang. Kerena ini dapat membangunkan perekonomian Indonesia dan mengurangi pengangguran," ungkapnya.
Maka dari itu, adanya standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) atau tingkat ramah lingkungan bagi industri kelapa sawit nasional dapat mengembangkan industri kelapa sawit ke depannya.
"Maka upaya kita memperkuat ISPO ini akan kami sinergikan. Dengan begitu kami percaya kami bisa membentuk dan melaksanakan standard yang kredibel dan yang baik dari masyarakat," ungkapnya.
Baca juga:
149 perusahaan sawit kantongi sertifikat ramah lingkungan
Bos BPDPKS: Dana operasional kita cukup sampai 2017
Pemerintah Jokowi akan tunjuk direksi baru BPDPKS
Operasional organisasi CPO Indonesia-Malaysia selangkah lagi
Pemerintah moratorium lahan sawit, 104 pemohon izin gigit jari
Moratorium izin perkebunan untuk penataan industri kelapa sawit
Pemerintah percepat bahas penundaan izin perkebunan kelapa sawit