Curhat Wabup Simeulue soal sulitnya transportasi di pulau kecil
Wakil Bupati meminta pemerintah memperpanjang landasan bandara.
Wakil Bupati Simeulue, Sumatera Utara, Hasrul Edyar meminta pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan sarana dan prasarana di pulau pesisir seluruh Indonesia. Hal ini perlu dilakukan untuk mendongkrak pengembangan kelautan dan perikanan terpadu di pulau kecil seperti Simeulue
Pengakuan Hasrul, di Simeulue sendiri saat ini hanya terdapat dua maskapai yang mendarat rutin. Itu pun maskapai pesawat berkapasitas kecil.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta berubah dari tenaga manusia dan binatang ke mesin? Era tahun 1800-1900, angkutan umum di DKI Jakarta mulai beralih ke mesin dengan menggunakan trem atau kereta dengan rel khusus di jalan ibu kota. Trem semula menggunakan kuda hingga bermetamorfosis menjadi uap.
-
Di mana stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang terhubung dengan moda transportasi lain? Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri terdiri dari empat stasiun, yaitu Stasiun Kerawang, Stasiun Halim, Stasiun Tegalluar, dan Stasiun Padalarang. Setiap stasiun tersebut dibuat terintegrasi dengan moda transportasi lain di masing-masing wilayah.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
"Maskapai sekarang yang ada ya Wing's Air dan Susi Air. Wing's Air itu sehari sekali dari medan, kalau susi Air sampai tiga kali sehari dari Medan," ujar Hasrul kepada wartawan di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (8/3).
Secara rinci, dia meminta pemerintah untuk mengubah panjang landasan penerbangan di Simeulue untuk menampung kapasitas pesawat besar. Menurut dia, Kementerian Perhubungan sudah mengalokasikan anggaran hingga Rp 100 miliar buat sarana transportasi yang ada.
"Kalau nanti runway kita ini, kalau tadi dari info kepala dinas perhubungan yang saya dapatkan sebelum mampir ke sini, sudah direspons oleh pak menhub bahwa perpanjangan runway sudah ada alokasi APBN Rp 100 miliar. Dari sekarang panjangnya hanya 1.400 meter, dan baru bisa didarati oleh pesawat ATR. Kita harapkan nanti ditambah jadi kurang lebih 2.000 meter," tuturnya.
Dia berharap, Kementerian Perhubungan bisa merampungkan rencana pengembangan bandara pada tahun depan. "Tahun ini kita sedang merampungkan grand master dan DED-nya. Dan anggaran itu rencananya akan dimasukkan ke tahun 2017," ujarnya.
Pengembangan sarana dan prasarana ini diyakini akan membantu perekonomian penduduk setempat. Selain bidang perikanan dan kelautan, daerah juga punya potensi pada sektor peternakan yaitu sebagai penghasil kerbau dan cengkeh terbesar untuk Sumatera. Menurutnya pembangunan fasilitas bandara mampu merangsang ekonomi pada sektor lainnya.
"Sehingga nanti keberadaan pesawat besar ini bukan di kelautan dan perikanan saja, tapi di bidang lainnya juga," tutupnya.
Baca juga:
Baru dua tahun direvitalisasi, eskalator Terminal Manggarai rusak
Ini reaksi Pemkot Tangerang, soal APTB dilarang masuk Jakarta
Jokowi berharap semua kota memiliki transportasi massal andalan
20 Perusahaan BUMN bersinergi sukseskan tol laut Jokowi
Pengembangan Bandara Silangit tuntas sebelum festival Danau Toba
Musim minim penumpang, Citilink Jamin tak pangkas penerbangan