Dahlan kecewa Garuda Indonesia pisahkan airport tax dari tiket
Keengganan maskapai menggabungkan airport tax ke tiket membuat Indonesia terlihat primitif.
Garuda Indonesia tak mau terus merugi lantaran harus menanggung biaya operasional dari penggabungan passanger servise charge (PSC) atau airport tax ke tiket. Maka dari itu, perseroan bakal segera membatalkan kebijakan ini pada 1 Oktober mendatang.
Langkah maskapai pelat merah tersebut membuat kecewa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Pemerintah menilai rencana ini malah membuat Indonesia terlihat semakin primitif.
"Tapi memang saya prihatin sekali, karena kalau airport fee dipisahkan dari tiket, ini tidak hanya Garuda ya, memang negara kita keliatan primitif sekali," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/9).
Menurut dia, hal ini juga makin memperburuk citra administrasi angkutan udara. "Negara kita keliatan tidak memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna jasa bandara," jelas dia.
Dahlan menegaskan seharusnya Garuda Indonesia sebagai maskapai negara mampu memberikan contoh.
"Maksud saya begitu, udahlah BUMN duluan yang mulai untuk menggabungkan airport tax ke tiket. Sehingga yang lain mengikuti, supaya pelayanan bandara tidak keliatan primitif. Ini kan aduh kita ke negara lain begitu sederhananya, begitu ke negara lain begitu gampangnya. Begitu di bandara Indonesia, harus check in, nanti bayar airport fee sendiri. Kesannya kok seperti kita ini negara yang primitif," ungkapnya.