Dalam 40 tahun, IHSG di Indonesia meningkat hingga 5.000 persen
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mencatat, pada tahun 1977 IHSG baru berada di level 98,00 sementara per 11 Agustus kemarin IHSG sudah berada di level 5.766,13, atau meningkat lebih dari 5000 persen.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengapresiasi perkembangan Pasar Modal Indonesia yang saat ini sudah berkembang sangat pesat. Di mana dalam kurun waktu 40 tahun, IHSG meningkat hingga 5.000 persen.
"Jika kita menoleh ke belakang 4 dasawarsa lalu, pada tahun 1977 IHSG baru berada di level 98,00 sementara per 11 Agustus kemarin IHSG sudah berada di level 5.766,13, atau meningkat lebih dari 5000 persen," kata Wimboh, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (13/8).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK memastikan stabilitas sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Sementara itu, lanjutnya, nilai kapitalisasi pasar yang pada tahun 1977 baru mencapai Rp 2,73 miliar meningkat 200.000 persen menjadi Rp 6.319,55 triliun per 11 Agustus 2017.
"Pada saat itu mungkin tidak terbayangkan oleh kita, bahwa pasar modal Indonesia akan berkembang sedemikian pesat dan bahkan saat ini mulai disejajarkan dengan beberapa negara maju baik di kawasan ASEAN maupun dunia," ujarnya.
Saat ini, kata Wimboh, Pasar Modal Indonesia juga sudah menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik bagi para investor baik dalam maupun luar negeri. Dalam 5 tahun terakhir, jumlah dana yang berhasil dihimpun berbagai perusahaan dari pasar modal, baik melalui penerbitan saham maupun obligasi korporasi, nilainya telah mencapai Rp 622 triliun.
Sementara nilai kapitalisasinya hingga saat ini telah mencapai lebih dari Rp6000 triliun. Peningkatan selama 5 tahun ini telah mencapai lebih dari 40 persen dan peningkatan ini sekaligus menunjukkan peningkatan peran pasar modal dan potensi perkembangannya dalam memenuhi kebutuhan pendanaan tidak hanya bagi banyak perusahaan di Indonesia namun juga bagi pemerintah.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar berbagai perusahaan lain baik domestik (BUMN dan Non BUMN) maupun perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia, sebagai tempat untuk memobilisasi dana investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, OJK juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis di bidang pasar modal untuk mewujudkan hal tersebut. "Kita buka kesempatan seluas-luasnya kepada investor domestik (institusi dan retail) untuk menjadi pemegang saham dari berbagai perusahaan dimaksud," jelasnya.
Baca juga:
Ketua OJK harap Galeri BEI ke-300 bisa tingkatkan pasar modal RI
BEI gelar Fun Walk peringati 40 Tahun diaktifkannya pasar modal RI
BEI perkenalkan patung Banteng Wulung, ikon pasar modal RI terbaru
Bos OJK ingin sistem kliring perbankan dan pasar modal bisa digabung
OJK sempurnakan regulasi pasar modal dorong pemerataan pembangunan
Cetak rekor, jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 1 juta
Sandiaga dorong BUMD infrastruktur & properti DKI melantai di bursa