Dalam 48 jam, harga minyak dunia naik 9 persen ke USD 32 per barel
Pada Rabu (20/1), harga minyak dunia sempat menyentuh level terendah sejak Mei 2003 mencapai USD 26,55 per barel.
Harga minyak dunia saat ini tengah jadi sorotan pasar. Pada Rabu (20/1), harga minyak dunia sempat menyentuh level terendah sejak Mei 2003 mencapai USD 26,55 per barel.
Dilansir CNN Money, Sabtu (23/1), harga komoditas ini melonjak dalam 48 jam. Emas hitam ditutup USD 32,19 per barel atau melonjak sembilan persen. Kenaikan tersebut merupakan tertinggi sejak Agustus 2015.
"Ada beberapa kenaikan yang tak terelakkan. Kenaikan itu dipicu atas kondisi kelebihan penjualan. Namun, harga minyak akan tetap berada di USD 30 per barel," ujar Analis Komoditas Senior DTN, Darin Newsom.
Kenaikan harga minyak dunia ini jadi berita bagus untuk perusahaan-perusahaan minyak yang menjual sahamnya. Terbukti, saham British Petroleum (BP) dan ExxonMobil membukukan keuntungan yang besar. Sementara, Williams Companies (WMB) hanya melonjak 20 persen.
Namun, kata dia, harga minyak dunia masih berpotensi untuk turun. Mengingat, terjadinya perlambatan ekonomi di China. "Apakah kita menempatkan rendah? Saya meragukannya," kata Newsom.