Dalam satu bulan, dana pungutan kelapa sawit capai Rp 1 triliun
"Januari 2016, banyak perusahaan menggenjot ekspor guna mengurangi beban stok."
Direktur Utama Badan Pembiayaan Dana Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, Bayu Krisnamurthi menyebut, dana pungutan ekspor kelapa sawit selama Januari 2016 mencapai Rp 1 triliun. Angka ini cukup besar dan menandakan masih tingginya pengiriman kelapa sawit Indonesia keluar negeri.
"Ternyata bulan itu (Januari) terkumpul hampir Rp 1 triliun dana pungutan. Ini cukup surprise bagi kami. Artinya lebih banyak ekspor dilakukan," ucap Bayu di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (29/2).
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Di mana penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan secara komersial di Indonesia? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Kapan perusahaan kelapa sawit PT Salim Ivomas Pratama Tbk didirikan? Perusahaan ini didirikan tahun 1992, dan saat ini memiliki luas lahan kelola sawit seluas 253.061 hektare.
Bayu menyebut, di Januari 2016, banyak perusahaan menggenjot ekspor guna mengurangi beban stok. Hal ini terlihat dari stok kelapa sawit dalam negeri yang menurun drastis. "Dugaan kita pungutan cepat naik karena perusahaan mengurangi tekanan stok yang besar di akhir 2015 lalu."
Meski demikian, Bayu menyebut penggunaan kelapa sawit atau CPO dalam negeri untuk biodiesel juga sudah meningkat. "Tapi ini perlu kita cermati lagi. Pada Januari kita produksi 230 kiloliter biodiesel."
Seperti diketahui, pemerintah tengah gencar melakukan mensosialisasikan penggunaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebesar 20 persen (B20) pada biodiesel pada masyarakat. Sebab, pemanfaatan biodiesel akan lebih menyerap produksi CPO lokal sehingga menjaga stabilitas industri sawit, nilai tanah dan memperluas lapangan kerja.
"Penerapan biodiesel akan tingkatkan diversifikasi energi dan mengurangi impor BBM sebanyak 6,9 juta KL (kiloliter) dengan nilai USD 2 miliar sekaligus mengurangi nilai ekuivalen sebanyak 19 juta ton karbon/tahun," kata Menko Darmin di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/1).