Dalih industri padat karya, pengusaha minta Jokowi tak dukung FCTC
Upaya mematikan industri ini akan berimbas pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk tidak ikut menyetujui Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang diusung World Health Organization (WHO). Pasalnya, industri tembakau merupakan sektor padat karya penyerap tenaga kerja besar.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), Budidoyo mengungkapkan ketentuan FCTC yang semula hanya mengendalikan kini sudah mengarah bakal mematikan industri tembakau.
"Sekarang sudah mulai on farm. Artinya di petaninya. Petani disuruh beralih menanam komoditi dari tembakau ke komoditi lainnya," ujar Budidoyo di Makassar, Kamis (24/3).
Budidoyo menilai jika pasokan dari hulu saja sudah dipotong maka hal itu otomatis berdampak di hilir yakni pabrik.
"Artinya ketika di hulu dipasokan dipotong nanti di hilir di pabrikan juga ada permasalahan," tuturnya.
Sedangkan, lanjut Budidoyo, industri hasil tembakau merupakan sektor padat karya. Upaya mematikan industri ini akan berimbas pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
"Tak hanya itu, nanti impor tembakau juga menjadi semakin besar," ucapnya.
Maka dari itu, pengusaha meminta Jokowi tidak menyetujui ketentuan WHO tersebut. "Kecuali jika ada kebijakan di dalam negeri yang bisa melindungi industri ini, seperti yang terjadi di China," tandasnya.
Baca juga:
Asosiasi tembakau klaim industri rokok Indonesia tahan banting
Seperti Thailand, Mitsubishi ingin Indonesia jadi basis produksi
160.000 Mitsubishi siap banjiri jalanan nasional pada 2017
Rupiah melemah, harga makanan dan minuman diprediksi naik 15 persen
Tak masuk industri prioritas, pengusaha rokok protes pemerintah
-
Kenapa Jokowi ingin Indonesia menjadi produsen dalam industri teknologi? "Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen," kata Jokowi.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Bagaimana Jokowi ingin mendorong riset dan pengembangan produk teknologi lokal? Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang Presiden Jokowi sampaikan tentang produksi jagung di Gorontalo? "Artinya kalau harganya sudah turun seperti itu, maka produksinya pasti melimpah. Dan kita harapkan produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat, ini yang harus dilakukan pemerintah dengan mungkin pembelian-pembelian oleh Bulog," ujar Presiden, Senin, 22 April 2024.
-
Mengapa Presiden Jokowi menilai progres pembangunan IKN semakin menarik bagi investor? Presiden juga mengungkapkan bahwa pembangunan sejumlah proyek di IKN saat ini menunjukkan makin bertambahnya minat investor untuk melakukan investasi di sana.