Dampak krisis Turki, hidup rakyat Indonesia bisa makin sulit
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan anjloknya Rupiah akan berdampak pada kenaikan inflasi. Baik karena bahan pangan maupun bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi karena pengaruh biaya impor yang membengkak.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah tajam. Rupiah saat ini berada di level Rp 14.614 per USD.
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan anjloknya Rupiah akan berdampak pada kenaikan inflasi. Baik karena bahan pangan maupun bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi karena pengaruh biaya impor yang membengkak.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana cara URIPS menyelesaikan masalah inflasi di Sumatra? Harga satu rupiah URIPS sama dengan satu rupiah ORI dan seratus rupiah uang Jepang.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
"Ini bisa gerus daya beli masyarakat," ujar dia di Jakarta, Senin (13/8).
Pelemahan Rupiah ini juga menimbulkan potensi gagal bayar utang luar negeri swasta. Terlebih masih ada pihak swasta yang belum melakukan lindung nilai (hedging) terhadap utang luar negerinya.
"Saat ini, tidak semua utang swasta di-hedging maka sangat sensitif ke selisih kurs," kata dia.
Dampak lain dari depresiasi ini yaitu terhadap industri manufaktur, di mana akan membuat industri menahan ekspansinya karena naiknya biaya bahan baku dan barang modal yang masih diimpor.
"Ongkos logistik juga semakin mahal karena 90 persen kapal untuk ekspor impor pakai kapal asing yang hanya terima valas," tandas dia.
Seperti diketahui, Rupiah kembali merosot tajam hingga level Rp 14.600 per USD. Hal itu salah satunya disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kondisi Rupiah. Namun untuk kali ini yang mengambil andil cukup besar dalam pelemahan mata uang Garuda tersebut adalah krisis yang sedang terjadi di Turki.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menko Darmin akui krisis Turki berdampak ke RI namun tak perlu dikhawatirkan
Respons Menteri Sri Mulyani saat Rupiah melemah ke Rp 14.600/USD akibat krisis Turki
Kemenhub kaji ulang pembangunan Pelabuhan Patimban dan kereta cepat Jakarta-Surabaya
Pakai bahan baku lokal, proyek infrastruktur PU-PR dipastikan tetap berjalan
Rupiah kembali terperosok ke level Rp 14.439 per USD
Rupiah bergerak satgan di level Rp 14.400-an per USD
Indef sebut kenaikan suku bunga BI tak ampuh dongkrak Rupiah, ini sebabnya