Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Mi dan Roti serta Sereal di Indonesia Bakal Naik
Kenaikan harga gandum ini berpotensi memengaruhi harga produk turunannya di Indonesia seperti mi dan roti. Apalagi dua produk tersebut banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tidak menutup kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan harga mi, roti, dan sereal bisa naik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut konflik Rusia dan Ukraina menjadi pemicu kenaikan berbagai komoditas pangan maupun energi. Sehingga berpotensi mengerek kenaikan harga komoditas dan inflasi di Tanah Air.
"Geopolitik Rusia dan Ukraina yang transmisinya ke Indonesia dalam bentuk kenaikan harga komoditas dan kenaikan inflasi," kata Airlangga usai sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
Saat ini, harga batu bara sudah dijual USD 258 dengan brent sudah di atas 100. Harga CPO juga tembus USD 1.500 per ton dan harga gandum juga naik menjadi USD 1.000.
Di sisi lain, Rusia merupakan negara produsen gandum dan minyak nabati yang besar. Sehingga harga pangan dunia akan mengalami peningkatan.
"Berbagai harga food price dari FAO juga secara global angka di atas indeks 140 dan komoditas vegetable oil juga meningkat indeksnya lebih dari 200," katanya.
Kenaikan harga gandum ini berpotensi memengaruhi harga produk turunannya di Indonesia seperti mi dan roti. Apalagi dua produk tersebut banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tidak menutup kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan harga mi, roti, dan sereal bisa naik.
Indonesia Dihadapkan 2 Keadaan
Dalam kondisi ini, Indonesia pun dihadapkan pada dua keadaan. Satu sisi penerimaan ekspor nasional bisa meningkat karena tingginya harga komoditas. Sisi lainnya kenaikan tersebut berdampak langsung pada masyarakat secara umum dari sisi harga produk barang dan jasa.
"Ada transmisi di dalam negeri yang tidak bisa seluruhnya ditransmisikan ke masyarakat," kata dia.
Maka dari itu, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk melakukan penebalan perlindungan sosial bagi masyarakat kelas bawah yang paling terdampak.
"Tadi arahan Bapak Presiden bahwa perlindungan sosial perlu terus dipertebal," kata dia.
Sehingga pemerintah memberikan subsidi langsung kepada penerima bantuan sosial kartu sembako sebanyak 18,8 juta keluarga dan 2 juta keluarga penerima PKH. Ditambahkan BLT minyak goreng yang besarnya Rp300.000 untuk 3 bulan.
"Rp100.000 per bulan diberikan dalam 3 bulan dan diharapkan dalam bulan ramadhan bisa diberikan dan program BLT dana desa terus dilanjutkan," tutupnya.
(mdk/idr)