Dapat lampu hijau pemerintah, PLN siap akuisisi tambang batu bara
Namun, Iwan belum bisa menjelaskan rencana lebih detail terkait upaya akuisisi tersebut baik terkait lokasi, target akuisisi serta nominal investasi yang dibutuhkan. Iwan menjelaskan hal lainnya yaitu agar harga tidak naik-turun maka dibutuhkan kontrak jangka panjang dengan pihak tambang batu bara.
PT Perusahaan Listrik Negara menyatakan siap mengakuisisi perusahaan tambang batu bara. Langkah ini dinilai penting untuk jangka panjang perusahaan.
"PLN berupaya agar secara sekuritisasi jangka panjang batu bara bisa diamankan. Itu merupakan hal yang penting," kata Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso di Jakarta, Jumat (4/8).
-
Mengapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Siapa yang membangun PLTU Batang? PLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
-
Apa saja produk yang dihasilkan Kilang Pertamina Plaju saat ini? Saat ini kilang memproduksi Pertalite, Solar, Biosolar, Avtur, Dexlite, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur. Selain produk BBM, Kilang Pertamina Plaju juga memproduksi LPG dan beberapa jenis gas lainnya.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
Namun, Iwan belum bisa menjelaskan rencana lebih detail terkait upaya akuisisi tersebut baik terkait lokasi, target akuisisi serta nominal investasi yang dibutuhkan. Iwan menjelaskan hal lainnya yaitu agar harga tidak naik-turun maka dibutuhkan kontrak jangka panjang dengan pihak tambang batu bara.
PLN mengaku telah diberikan 'lampu hijau' atau izin dari pemerintah untuk memulai proses akuisisi tersebut.
"Sebenarnya langkah paling cepat adalah 'joint cooperation'. Beberapa hal sedang diperhitungkan. Semoga tahun ini bisa terealisasi," kata Iwan seperti ditulis Antara.
Selain itu, Iwan juga menjelaskan bahwa sebenarnya investasi pada gas lebih murah, tetapi secara operasi batu bara lebih ditargetkan untuk tahun ini terlebih dulu. "Kami yang jelas ingin terus bermitra dengan pengusaha tambang, agar hubungan bisnis terus berjalan dengan baik," katanya.
Dalam proses penjajakan menurutnya banyak yang memberikan respons positif atas keinginan tersebut.
Baca juga:
Ini hitung-hitungan penghematan listrik di rumah pakai panel surya
Indonesia Power berkolaborasi dengan PT Rekayasa Industri
Strategi PLN agar tarif listrik tak naik tahun ini
Genjot pemanfaatan EBT, PLN teken PPA dengan IPP di 64 titik lokasi
Jonan soal tarif listrik: Masyarakat minta jangan tiap 3 bulan naik