Dapat Suntikan Dana Rp720 Miliar, Startup Tanda Tangan Digital RI Rambah Pasar Global
Kerja sama strategis Privy dengan Okta, yang dilakukan juga bersama Auth0 merupakan perwujudan dari visi bersama yang mendambakan dunia di mana setiap orang bisa menggunakan teknologi secara aman melalui penyediaan akses memadai.
Pelopor dan pemimpin pasar digital trust, PT Privy Identitas Digital (Privy) menggandeng investor baru Okta Ventures untuk memperkuat layanan pada identitas digital atau tanda tangan digital. Kerja sama ini juga untuk mendukung ekspansi di pasar internasional.
Kerja sama strategis Privy dengan Okta, yang dilakukan juga bersama Auth0 merupakan perwujudan dari visi bersama yang mendambakan dunia di mana setiap orang bisa menggunakan teknologi secara aman melalui penyediaan akses memadai.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang Hanum Mega unggah di media sosial yang membuatnya viral? Hanum mengunggah bukti chat suaminya dengan wanita lain.
-
Kenapa doa qunut subuh viral? Doa qunut subuh adalah bacaan yang disunnahkan sehingga jika umat Islam membaca akan mendapatkan pahala. Doa qunut dibaca saat posisi umat Islam sedang melaksanakan sholat masih berdiri dalam gerakan i’tidal. Berikut adalah doa qunut subuh selengkapnya:
-
Gimana cara bikin seblak jadi konten yang viral? Kamu juga bisa bikin konten seblak ala kamu sendiri, siapa tahu nggak kalah viral dari mamang seblak sebelah kan.
"Identitas digital dan tanda tangan digital Privy yang tersertifikasi dengan solusi dari Okta dan Auth0 dalam mengelola autentikasi identitas digital yang aman dan tanpa celah akan menjadi alat yang ampuh dalam memberikan kepercayaan bagi pihak-pihak yang menjalankan bisnisnya secara digital," kata CEO dan salah satu pendiri Privy, Marshall Pribadi dikutip dari Antara, Selasa (14/2).
Dia mengatakan, transaksi digital yang anonim dan tanpa batas membutuhkan infrastruktur digital terpercaya seperti database cloud yang aman, privasi data, identitas digital yang sudah terverifikasi, dan tanda tangan digital yang telah tersertifikasi sebagai tulang punggung kepercayaan terhadap sistem.
Oleh karena itu, ketika dunia digital menghadapi tantangan baru, verifikasi independen atas identitas digital oleh pihak ketiga yang memiliki reputasi baik seperti Privy sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko.
"Privy menyediakan identitas digital yang tersertifikasi dengan sertifikat elektronik yang sudah terverifikasi pada tingkat yang paling tinggi untuk warga negara Indonesia. Hal ini akan meningkatkan keamanan dari otentikasi klien Okta dan Auth0, dan menyediakan pelayanan yang lebih sempurna," kata Marshall.
Senior Director dari Okta Ventures Austin Arensberg mengatakan Okta Ventures sangat antusias untuk mendukung visi Privy dalam memastikan bahwa seluruh transaksi bisnis elektronik dan transaksi pribadi aman dan valid secara hukum.
"Kami sangat senang dan mendukung tim Privy karena mereka terus berinovasi dalam hal identitas klien dan memanfaatkan peran Okta yang semakin berkembang di Asia," katanya.
Untuk komitmen ini, Okta Ventures berpartisipasi dalam putaran investasi seri C untuk Privy dengan menyalurkan dana USD 48 juta atau sekitar Rp720 miliar, dengan KKR sebagai perusahaan investasi global ikut terlibat sebagai motor utama.
Sejak berdiri pada 2016, Privy sebagai penyedia kepercayaan digital (digital trust) di Indonesia telah memberikan layanan identitas digital yang terpercaya dan tanda tangan digital yang sah secara hukum, dan menawarkan banyak layanan seperti identitas digital, tandatangan digital, verifikasi digital, produk pengelolaan dokumen di berbagai sektor termasuk pada sektor layanan keuangan, kesehatan, dan pendidikan.
Hingga Desember 2022, jumlah pengguna terverifikasi Privy di Indonesia mencapai 37 juta dengan sebanyak 75 juta tanda tangan digital diproses setiap tahunnya. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah untuk menjadikan Privy sebagai mitra strategis di wilayah ini.
(mdk/idr)