Dari bank sampah, nasabah dapat dana Rp 500.000 per bulan
Uang hasil tabungan sampah kerap dibelikan bahan pokok dan bayar kuliah nasabah.
Salah satu Bank Sampah di Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mampu penggerak ekonomi di lingkungannya. Hal tersebut terbukti dari banyaknya jumlah nasabah masyarakat yang aktif mencapai 50 persen dari total 400 nasabah yang tergabung.
Selain itu, bank sampah ini mampu menghasilkan omset dalam setahun mencapai 48 ton atau jika disetarakan dengan Rupiah senilai Rp 29 juta untuk bayar nasabah. Jika di rata-rata, setiap nasabah bisa mendapatkan tabungan sebesar Rp 500.000 per bulan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kenapa Jogja sekarang darurat sampah? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan masih ditutup dan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
"Omset kita itu dalam setahun Rp 29 juta Rupiah dari hasil penjualan 48 Ton sampah. Rata-rata nasabah kita itu bisa dapet Rp 400.000 sampai Rp 500.000 sebulannya," ujar Pendiri sekaligus Penasihat Bank Sampah RW 3 Malaka Sari, Prakoso kepada merdeka.com di Duren Sawit, Jakarta, Rabu (9/12).
Prakoso mengatakan jika uang hasil tabungan di Bank Sampah RW 3 Malaka Sari, kerap dimanfaatkan untuk membeli beberapa kebutuhan pokok, bahkan sampai untuk tambahan membayar kuliah.
"Sebagian masyarakat ada yang memanfaatkan untuk beli baju, buat tambahan bayar kuliah anaknya juga," jelas dia.
Tidak hanya itu saja, Bank Sampah RW 3 Malaka Sari juga memberikan subsidi pembayaran sampah untuk 700 Kepala Keluarga (KK) ke Rukun Warga (RW) 03 sebesar Rp 5.000 per kepala keluarga atau sebesar Rp 3,5 juta.
"Walau tidak seberapa, kami juga memberi kontribusi positif untuk RW disini khususnya RW 3 untuk memberikan subsidi iuran sampah sebesar Rp 5 ribu per kepala keluarga," kata Prakoso.
(mdk/sau)