Data terbaru BPS, jumlah orang miskin Indonesia 27,7 juta jiwa
Penurunan penduduk miskin pada periode kedua kepemimpinan presiden SBY berjalan landai.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data terbaru jumlah penduduk miskin di Indonesia. Per September 2014, jumlah penduduk miskin Indonesia tercatat sebesar 27,73 juta orang atau mencapai 10,96 persen dari keseluruhan penduduk.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, jumlah penduduk miskin di Indonesia turun dibandingkan Maret 2014 yang mencapai 28 juta jiwa atau 11,25 persen dari jumlah penduduk.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Apa arti KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ini merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu di Indonesia.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
-
Kenapa Kaesang bertemu PKS? Meski PKS ini partai oposisiEnak diajak ngobrol sambil minum kopi
"September 2014, jumlah penduduk miskin 27,73 juta jiwa atau 10,96 persen. Jika dibandingkan September 2013 turun, di mana dulu 28,60 juta orang 11,46 persen," kata Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/1).
BPS tidak bisa memastikan jumlah penduduk miskin bakal berkurang signifikan. Apalagi di akhir tahun lalu pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM bersubsidi yang berdampak ke kenaikan tarif angkutan, kenaikan harga bahan pangan. "Dan ingat, data kemiskinan ini belum kena kenaikan BBM," katanya.
Suryamin mengakui, periode kedua pemerintahan Presiden SBY atau dari 2009 hingga 2014, penurunan angka kemiskinan masih berjalan lamban atau landai. Namun harus diakui trennya tetap mengalami penurunan. Angka kemiskinan di 2009 mencapai 14,45 persen dan hanya turun jadi 10,96 persen di September 2014 ini.
"Penurunan makin lama makin kecil penurunannya. Karena ini tinggal intinya atau hard core lah yang tinggal. Kalau tidak ada penanganan super khusus ya melandai saja," tambahnya.
Dilihat dari persebarannya, orang miskin di perkotaan mencapai 10,36 juta jiwa atau 8,16 persen. Sedangkan orang miskin di pedesaan mencapai 17,37 juta jiwa atau sebesar 13,76 persen.
"Tren dari 2009 terjadi penurunan tapi memang lambat, berjalan landai," tutupnya.
(mdk/noe)