Dengan mobil listrik, Bandung - Sukabumi cuma Rp 37.000
Biaya itu dibandingkan konsumsi BBM subsidi dengan jarak tempuh yang sama.
Mobil listrik dipercaya menjadi salah satu alternatif dalam menghemat pengeluaran masyarakat dalam membeli BBM subsidi untuk kendaraan. Terlebih setelah pemerintah beberapa waktu lalu menaikkan harga BBM subsidi menjadi Rp 6.500 per liter.
Pencipta mobil listrik Ahmadi, Dasep Ahmadi mengatakan mobil listrik cukup irit dibawa dalam perjalanan. Dari hasil tes yang dicoba, mobil listrik setelah dikalkulasi dengan perbandingan harga BBM subsidi, hanya menghabiskan Rp 37.000 perjalanan dari Bandung ke Sukabumi.
-
Bagaimana cara pemerintah menghemat BBM? Luhut meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat BBM mulai 17 Agustus 2024, sehingga dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk membantu kendaraan yang mogok di tol karena kehabisan BBM? “Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,” ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Mengapa Pemkab Cilacap berencana menguji coba perahu nelayan berenergi listrik? Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
"Biayanya Rp 37.000 Bandung - Sukabumi itu dan ini enggak ada polusi lagi. Kami berusaha siap dan didukung Kemenristek tahun ini tahun depan kami siapkan mobilnya (produksi)," ucap Dasep di Monas, Jakarta, Minggu (22/12).
Selain Dasep, perakit mobil listrik sport Selo, Ricky Desai mengatakan mobil listrik adalah mobil masa depan. Tim putra petir garapan Menteri BUMN Dahlan Iskan terus mengembangkan mobil listrik walaupun pernah gagal dengan Tucuxi yang pernah hancur menabrak tebing awal tahun ini.
"Kami tidak menyerah satu jam setelah kecelakaan (Tucuxi), Pak Dahlan minta terus mengembangkan mobil sedan sport yang punya gearbox. Kami menyelesaikan dalam 5 bulan," tegasnya.
Namun demikian, Ricky mengakui masih ada beberapa kekurangan mobil listrik seperti air conditioner (AC). Pihaknya masih terus mengembangkan pendingin agar tidak boros baterai.
"Beberapa komponen yang belum maksimal seperti AC tapi kita terus kembangkan agar tidak boros baterai. Ada kemungkinan dalam pengujian tidak memakai target itu (AC) karena belum dioptimalkan," tutupnya.
(mdk/ard)