Deretan Merek dengan Kampanye Terbaik 2019
Pendiri dan CEO Markplus Inc, Hermawan Kertajaya menyatakan, poin penting bagi sebuah merek adalah brand advocacy, bagaimana sebuah merek bisa sangat berkesan hingga dapat direkomendasikan ke orang lain. Brand advocacy bisa didapatkan dari kampanye yang tepat sasaran.
Kampanye pemasaran menjadi jembatan bagi sebuah merek membangun citranya pada publik. Kreativitas tentu menjadi poin penting dalam sebuah kampanye untuk dapat merangkul audiens.
Guna apresiasi usaha kampanye pemasaran, MarkPlus, Inc dan Markplus Insight hadirkan Indonesia Branding Campaign of the Year 2019. Beberapa merek populer berhasil sabet titel yang dibagi dalam 4 kategori yaitu Above The Line Campaign, Below The Line Campaign, Digital Campaign dan Public Relations Campaign.
-
Di mana sentra produksi Mangga Podang di Kediri? Kebun Mangga Podang di Kediri tersebar di beberapa daerah seperti Kecamatan Mojo, Banyakan, Semen, dan Tarokan.
-
Apa yang menjadi produk unggulan dari PT Tera Data Indonusa Tbk saat ini? Saat ini PT Tera Data Indonusa Tbk memiliki 2 merek laptop yaitu Axioo dan Pongo yang bersaing di jajaran laptop merek luar.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Di mana keju Dangke diproduksi? Keju yang satu ini tak kalah mantapnya dengan keju Eropa, karena Dangke memiliki ciri dan karakteristik yang unik.Penasaran dengan keju lokal ini? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut.
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati milik Belanda di Semarang itu? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
-
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Proses produksi adalah sebuah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan cara mengangkut bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
Pendiri dan CEO Markplus Inc, Hermawan Kertajaya menyatakan, poin penting bagi sebuah merek adalah brand advocacy, bagaimana sebuah merek bisa sangat berkesan hingga dapat direkomendasikan ke orang lain. Brand advocacy bisa didapatkan dari kampanye yang tepat sasaran.
"Kampanye tidak hanya harus kreatif, tapi juga engage dan punya relasi dengan sasaran pasar untuk mencapai brand advocacy," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/03/2019).
Pemenang dinilai berdasarkan kreativitas, angka engagement, channel kampanye dan cara mengolah isu. Berikut adalah daftar pemenang Indonesia Branding Campaign of the Year 2019.
Kategori Above The Line Campaign
Ramayana - #KerenLahirBathin Menyambut Lebaran
Mandiri - Mandiri Online "Mudah Beneran"
Mandiri - KPR Milenial
Kategori Below The Line Campaign
Kementerian Pariwisata - Calender of Event 2018
Mandiri - Mandiri Big Bad Wolf 2018
Kategori Digital
Aqua - #AdaAquaGood
Time - #MakinNikmatMakinHemat
Kategori Public Relations
Kementerian Keuangan - Annual Meetings World Bank Group 2018
Kementerian Kesehatan - Kampanye Imunisasi MR
Pertamina - Satukan Energi Untuk Sulawesi Tengah
Ajang penghargaan WOW Brand Festive Day 2019 menjadi pesta terbesar para pegiat brand. Puluhan merek dengan advokasi tertinggi hadir di sini, tak terkecuali Mayora yang turut menyabet titel Gold dan Silver lewat produknya.
Ricky Afrianto, Global Marketing Director PT Mayora Indah Tbk mengungkapkan, selama ini penjualan Mayora didominasi dari ekspor dengan jumlah mencapai 50 persen dari total penjualan tahun lalu yang sebesar Rp 35 triliun.
"Mungkin banyak yang belum tahu kalau Mayora adalah eksportir barang jadi terbesar dengan presentase sekitar 50 persen dari seluruh penjualan kami. Pasar kami tersebar di 100 negara di seluruh dunia," ucap Ricky di Jakarta.
Mayora diketahui baru saja mengirimkan 250 ribu kontainer ke 100 negara di seluruh dunia. Produk yang mereka unggulkan antara lain permen Kopiko Candy, Kopiko Coffee, Danisa, Energen, biskuit Malkist dan Beng-beng.
Hingga saat ini, Mayora telah mempekerjakan 51 ribu tenaga kerja yang tersebar di 29 pabrik dan telah memberdayakan 70 ribu petani kopi dan ubi.
"Kami ingin membuktikan bahwa consumer goods juga bisa bersaing secara global. Jadi yang ekspor bukan hanya sawit, karet atau tekstil saja. Saya harap ini bisa menginspirasi usaha yang lain," tutupnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
2019, Produksi Keramik Lokal Ditargetkan Capai 440 Juta Meter Persegi
Bus Listrik Moeldoko Mulai Produksi Massal Mei 2019
Ilham Habibie Buka Peluang Pesawat R80 Dijual ke Luar Negeri
Professtama dan Red Piranha Tawarkan Solusi Keamanan Siber dari Australia
Salak Gula Pasir Bali Bakal Dikirim Ke Kamboja
Ajak Pemkab Naik Kelas Ke Pasar Global, Apkasi Sosialisasikan #AOE19 di Balikpapan