Deretan merek Made In Indonesia yang perkasa di pasar dunia
"Merek lokal sudah terkenal di pasar dunia, ini menjadi kebanggaan untuk Indonesia."
Bicara soal global brand (merek) di pasar Indonesia saat ini sudah menjadi hal yang biasa saja. Global Brand merupakan istilah untuk merek-merek global yang melokal di pasar yang ditujunya. Contoh paling gampang adalah merek-merek keluaran Unilever di Indonesia seperti Rinso, Sunsilk atau Lux. Merek-merek itu adalah merek global, tapi orang Indonesia sudah menganggapnya sebagai merek lokal karena keberadaannya di pasar Indonesia yang sudah sedemikian lama.
Managing Partner Indonesia Brand Forum, Yuswohady mengatakan, fakta miris tersebut terjadi karena keberadaannya di pasar Indonesia yang sudah sedemikian lama dan digunakan tiap hari selama belasan bahkan puluhan tahun. Keberadaan produk global tersebut membuat produk lokal tidak berdaya. Padahal, kualitas produk lokal tidak kalah dengan produk global.
-
Apa yang dijual di Distro Topeng Cirebon? Distro ini punya misi mengenalkan seni topeng Cirebon Distro biasanya menjual berbagai jenis pakaian branded yang digemari kalangan muda. Namun salah satu distro di Jalan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, justru menjual berbagai aksesoris seni topeng khas setempat.
-
Apa yang dijual di Pasar Klitikan Notoharjo? Berbagai jenis barang diperjual belikan di pasar ini. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, pakaian, peralatan listrik, mainan, dan lainnya.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang dijual oleh Rohman di Bandung? Sejak tahun 1972, Rohman, pendiri Es Cendol Elizabeth sudah berjualan es cendol keliling menggunakan gerobak.
Yuswohady mengatakan membangun merek produk Indonesia di pasar domestik maupun global merupakan agenda besar yang harus diwujudkan. Perusahaan lokal atau nasional harus bisa memanfaatkan pasar domestik yang sangat besar untuk menempa diri membangun merek Indonesia sehingga memiliki daya saing global.
"Merek lokal sudah terkenal di pasar dunia, ini menjadi kebanggaan untuk Indonesia," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (14/5).
Menurutnya, membangun merek lokal di pasar global bukanlah pekerjaan yang gampang, karena kondisi pasar luar negeri tidak banyak diketahui. Di samping itu, sikap pemerintah Indonesia yang acuh terhadap produk lokal menjadi penyebab tidak dikenalnya produk Made In Indonesia di dalam pasar sendiri.
Namun di tengah tantangan yang maha berat tersebut, masih ada segelintir merek atau brand Made In Indonesia yang begitu membanggakan, menjadi duta bangsa di pasar global, merdeka.com mencoba merangkumnya:
Mayora
Mayora memiliki brand atau merek ampuh seperti Kopiko, Torabika, Astor, Danisa, atau Beng Beng yang menjamah banyak negara. Kopiko misalnya, tak hanya menguasai pasar permen kopi nasional tapi juga menjadi pemimpin pasar di Filipina, Tiongkok, dan Polandia. Mayora pantas disebut perusahaan global mengingat porsi pendapatan dari pasar luar negeri hampir mencapai 40 persen dari total omzet.
Mayora juga dikenal sebagai kampiun ekspor produk-produk konsumsi dengan tujuan ekspor ke sekitar 80 negara. Tercatat pada awal tahun ini laba bersih Mayora melesat 128,95 persen menjadi Rp 280,37 miliar. Padahal penjualan bersih turun 1,15 persen menjadi Rp 3,46 triliun. Kinerja Mayora tertopang untung kurs dan efisiensi biaya.
Kalbe
Kalbe adalah pemain lain yang berpotensi menjadi pemimpin pasar Asean (Masyarakat Ekonomi Asean) dengan brand-brand hebat kebanggaan bangsa seperti, Deabetasol yang menjadi pemain utama di Filipina dan Myanmar. Kemudian ada Extra Joss yang menguasai pasar Filipina, Mixagrip yang perkasa di Nigeria, atau Woods, Milna, Prenagen, dan Morinaga. Seperti halnya Mayora, Kalbe dinilai layak menyandang pemain global/regional.
"Karena setiap kali mengeluarkan brand baru, dari awal kami selalu berpikir bahwa brand tersebut dipasarkan di tingkat global terutama Asean, jadi bukan hanya untuk pasar Indonesia,â ujar Diny Elvirani, salah satu manajer Kalbe yang menangani pasar luar negeri. Â Â
Pada kuartal I 2015 Kalbe Farma membukukan peningkatan laba bersih 7,2 persen menjadi Rp 528,65 miliar dari Rp 493,1 miliar. Penjualan bersih tercatat meningkat tipis 4,4 persen menjadi Rp 4,24 triliun dari Rp 4,06 triliun.
Mega Andalan Kalasan
MAK (Mega Andalan Kalasan), produsen ranjang rumah sakit dan medical equipment asal Kalasan Yogyakarta. Kualitas produk, teknologi, dan peralatan produksi yang digunakan merupakan salah-satu yang terbaik di dunia.
Merek atau brand MAK saat ini semakin terkenal di luar negeri. Kualitas produk mereka diakuisisi pasar dunia.Â
"Kini kami sedang melakukan joint R&D dengan Jepang untuk menghasilkan produk yang kami pasarkan bersama ke seluruh dunia. Yang membanggakan, kini MAK merupakan pemain sepuluh besar dunia," ujar Buntoro yang merupakan perintis usaha ini.
Indofood
Indofood memiliki flagship product Indomie, yang tak hanya dominan di dalam negeri tapi juga perkasa di pasar mancanegara. Indomie tak hanya populer di kalangan konsumen Indonesia di luar negeri. Di Nigeria misalnya, brand ini juga begitu kokoh dan sangat populer di kalangan warganegaranya.
Sayangnya laba bersih pada kuartal I tahun 2015 mengalami penurunan 37,2 persen menjadi Rp 870,08 miliar, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,38 triliun. Sementara penjualan juga mengalami penurunan tipis yakni 0,1 persen menjadi Rp 15,02 triliun.
Inaco
PT Niramas Utama berdiri sejak Desember 1990 yang memfokuskan pada produksi makanan dan minuman berbasis komoditas kelapa, rumput laut dan lidah buaya. Salah satu produk yang dihasilkan adalah nata de coco, jelly dan aloevera, yang dikemas dengan merek dagang Inaco.
Merek atau brand nata de coco di luar negeri saat ini cukup terkenal, khususnya di Taiwan dan Jepang semakin membuka peluang bagi perusahaan.
Hingga saat ini Inaco, produsen nata de coco menjadi kebanggaan Indonesia, menembus pasar Jepang dengan cara merintis pasar Taiwan terlebih dahulu. Diawali dengan memenuhi permintaan mitra kerja di Taiwan, Inaco menempa diri membangun kualitas.
"Melalui kerja keras belasan tahun akhirnya kini Inaco mampu mencapai sukses membanggakan. Kami bisa menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar nata de coco di Jepang,â ujar Erijanto, salah satu pendiri Inaco. Â
Perbandingan penjualan saat ini sekitar 80 persen untuk pasar dalam negeri dan 20 persen untuk ekspor, di mana pertumbuhan penjualan di pasar lokal dam internasional juga cukup baik.
Polygon
Sejak tahun 1989 Polygon menancapkan mereknya ke pasar dunia. Permintaan sepeda dunia terus meningkat seiring dengan naiknya tren bersepeda di berbagai negara. Peluang itu tak disia-siakan oleh Polygon.
Saat ini Polygon tak mau kalah, di balik merek-merek top dunia seperti Scott, Kuwahara, Mustang, Avanti, Kona, atau Marine melalui skema OEM (original equipment manufacturing), kini Polygon mulai membangun mereknya sendiri.
Tak hanya menarget pasar dalam negeri, Polygon langsung ekspansif menggarap pasar-pasar di negara-negara maju Eropa dan Amerika dengan berpromosi dan membangun jaringan distribusi. Kini misalnya, Polygon sedang agresif menggarap pasar-pasar tersulit seperti Jerman, Prancis, dan Amerika. Â
Pertamina Lubricants
Pertamina Lubricants agresif melakukan ekspansi global sejak lima tahun terakhir dengan masuk di pasar-pasar Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia. Inisiatif terakhir, merek produk anak usaha Pertamina tersebut cukup membanggakan dengan menggandeng brand top dunia Lamborgini.
Melalui kemitraan tersebut merek Fastron menjadi pelumas resmi mobil balap Lamborghini selama lima tahun ke depan. Hingga tahun 2019 mobil-mobil Lamborghini akan menggunakan Fastron dalam balapan Super Trafeo (18 seri per tahun) dan balapan GT 3 (5 seri).
"Kami mulai merintis kerja sama sejak 2009, empat tahun kemudian, perusahaan kami memperbaiki kinerja dan berusaha memperluas pasar hingga maksimal. Baru awal 2015 Lamborghini menunjukkan kami sebagai rekan teknologi," ucap Passenger Car Manager Retail Marketing PT Pertamina Lubricants Eko Ricky Susanto.
Menurutnya, berkat kerja keras perusahaan, kini Pertamina mampu memiliki rekan teknologi sebanyak 24 negara, setelah berhasil mengakuisisi pabrik pelumas di Thailand, kini Pertamina menargetkan menjadi 15 besar pelumas bagi produsen mobil mewah dalam 10 tahun mendatang.
"Kita (Pertamina) bukan hanya sebagai brand sponsor saja dalam event motorsport atau mobil di Eropa, tetapi teknologi partner. Bayangkan saja, sekali event bisa 5.000 orang yang datang," kata dia.