Di atas Rp 100.000, tarif kereta Bandara Soekarno-Hatta setara taksi
Di atas Rp 100.000, tarif kereta Bandara Soekarno-Hatta setara taksi. Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan hal tersebut karena dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya jarak yang lebih jauh serta biaya pembebasan tanah dan sarana yang tinggi. Kereta bandara ditarget beroperasi Juli 2017.
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan akan lebih mahal dari tarif KA Bandara Kualanamu yang dipatok Rp 100.000 per penumpang. Tarif ini setara dengan besaran jika calon penumpang pesawat menggunakan taksi.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan hal tersebut karena dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya jarak yang lebih jauh serta biaya pembebasan tanah dan sarana yang tinggi.
"Kalau saya sendiri berpikir semakin rendah semakin kompetitif, kami ingin 'competitiveness' (daya saing) itu, tapi terkendala penghitungan tarif mau enggak mau kembali ke logika berhitung tadi. Kami inginnya semua murah, tanah murah, sarana murah, tapi itu di luar kemampuan operator," katanya seperti dikutip dari Antara dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan 10 bank untuk pembayaran nontunai KA Bandara Soetta di Jakarta, Selasa (11/4).
Heru mengatakan pihaknya masih akan menghitung besaran tarif yang akan ditetapkan untuk pengoperasian yang ditargetkan mulai Juli 2017. "Kami juga ingin laku keras, tidak mungkin 'nongkrong' di angka tinggi nanti kita evaluasi setiap bulannya untuk melihat titik temu terbaik di angka berapa," katanya.
Menurut dia, tarif bisa lebih murah apabila dibantu oleh subsidi dari pemerintah dalam skema kewajiban pelayanan publik (PSO). "Yang paling dimungkinkan lewat PSO, apabila pemerintah hadir, bisa lebih murah," katanya.
Sebelumnya, seorang warga Jakarta, Anto (30), mengatakan dirinya baru saja menggunakan layanan taksi online dari Bandara Soekarno-Hatta ke rumahnya di kawasan Tebet. Dia menceritakan, pada hari ini, dirinya sempat mengecek tiga operator taksi online untuk membandingkan tarif. Menuju Tebet, lanjutnya, GO-CAR menawarkan tarif Rp 105.000, Uber Rp 102.000, dan Grabcar Rp 99.000.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Apa yang terjadi pada KM Soneta? Kapal nelayan asal Rembang bernama KM Soneta dilaporkan tenggelam di perairan Karimunjawa, Jepara.
-
Kapan KM Soneta mengalami kecelakaan? Dikutip dari ANTARA, KM Soneta berangkat melaut pada 6 Juli 2024 untuk mencari ikan di perairan utara Pulau Jawa. Namun pada 11 Juli, kapal itu mengalami kecelakaan di mana terjadi kebocoran pada tubuh kapal.
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
Kereta Bandara mampu angkut 33.000 penumpang
Dalam sehari, Heru menyebutkan bisa menampung 33.000 penumpang dengan total 124 perjalanan KA dan 10 rangkaian kereta dengan masing-masing rangkaian terdiri dari enam gerbong. Namun, untuk pengoperasian awal pada Juli mendatang baru empat rangkaian KA atau 80 perjalanan yang akan dijalankan dari Stasiun Sudirman Baru karena masih terkendala pengerjaan jalur dwi ganda (double double track) di Stasiun Manggarai.
"Atau sekitar 76 persen dari 33.000 penumpang sehari untuk tahap awal ini dan itu kita menghitungnya dengan asumsi sekitar 50 juta penumpang pesawat setahun, sekarang sudah 70 juta penumpang setahun," katanya.
Dia mengatakan penghitungan tersebut juga di luar pengantar, pebisnis atau pekerja di bandara yang juga menggunakan jasa KA Bandara Soetta tersebut. "Medan dengan Jakarta memiliki karakter yang berbeda, kalau Medan itu masih banyak pengantar, di Jakarta ini saya rasa tidak," katanya.
Heru menyebutkan jam operasi KA menuju Bandara Soetta akan disesuaikan dengan jadwal penerbangan, baik itu keberangkatan atau kepulangan dan hadir setiap 15 menit sekali.
"Kalau penerbangan paling pagi itu pukul 05.00, maka kami akan atur mulai 03.50 sudah berangkat, karena di Kualanamu juga begitu, bahkan kami geser lebih pagi karena Garuda Indonesia, AirAsia dan Citilink berubah jam keberangkatan paling awalnya," katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Komersial PT Railink Poerwanto Handry Nugroho menjelaskan tarif KA Bandara Soetta berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000.
"Seharusnya lebih dari Rp100.000 karena dari segi infrastrukturnya juga lebih mahal," katanya.
Rute KA Bandara tersebut, yaitu dimulai dari Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta yang bisa ditempuh dalam waktu 54 menit dan bisa mengangkut 274 penumpang sekali jalan.
Tiket dijual non-tunai
Seluruh pembelian tiket kereta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang dilakukan secara nontunai. Handry Nugroho mengatakan pembayaran nontunai merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat karena dapat menghilangkan antrean di loket.
"Jadi ini pertama dalam pelayanan jasa transportasi langsung 100 persen menggunakan nontunai," katanya.
Poerwanto menjelaskan pihaknya tidak menerbitkan kartu eksklusif khusus untuk pembelian tiket Kereta Bandara, tetapi penumpang bisa memanfaatkan kartu-kartu nontunai dari 10 bank yang sudah kerja sama.
Dia menyebutkan 10 bank tersebut, adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank CIMB Niaga, Bank DKI, Maybank dan Bank QNB.
"Masyarakat bisa langsung menggunakan kartu-kartu yang selama ini sudah dimiliki untuk pembayaran nontunai. Kami belajar dari pengalaman baik di dalam maupun di luar negeri, banyak operator yang berlomba-lomba mengeluarkan kartu eksklusif, bukannya bagus, malah tidak bagus," katanya.
Poerwanto menjelaskan nantinya tiket dapat dipesan melalui situs resmi atau aplikasi yang bisa diunduh di ponsel pintar, kemudian pembayaran pun bisa menggunakan baik kartu kredit maupun kartu debit.
"Nanti tidak perlu lagi 'check in', tinggal tempel kemudian berangkat," katanya.
Dia menambahkan bagi calon penumpang yang tidak sempat memesan tiket melalui internet, bisa dilakukan dengan mesin penjual otomatis (vending machine) yang akan dipasang di stasiun-stasiun.
Dalam kesempatan sama, Pemimpin Divisi Manajemen Produk dan Konsumen BNI Hermita mengatakan pihaknya sangat mendukung pembayaran nontunai untuk pembelian tiket KA Bandara Soetta tersebut karena bisa meningkatkan transaksi karena lebih mudah bisa dilakukan lewat ponsel pintar.
"Transaksi bisa dilakukan di tangan para konsumen, lewat telepon pintar, selain itu kami juga mendukung pengoperasian KA Bandara ini karena akan mengurangi kemacetan jalan menuju Bandara Soetta," katanya.
Baca juga:
Proyek kereta api Bandara Soekarno-Hatta terus dikebut
Pemakaman angker di Tangerang mulai digusur untuk kereta bandara
Soal kereta bandara, Sumarsono sebut harus dirapikan supaya baik
Masih ada kendala lahan, kereta bandara tetap beroperasi Juli 2017
Proyek kereta api bandara selesai akhir Maret 2017
Juni 2017, Bandara Cengkareng punya kereta tanpa pengemudi
Pembangunan stasiun kereta di Bandara Cengkareng sudah 70 persen