Di KTT ke-35 ASEAN, Jokowi Usul Kemitraan Penanganan Limbah B3 dan Plastik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia menolak limbah dari luar negeri dan mengusulkan kerja sama penanganan limbah B3 dan sampah plastik. Ini dia sampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia menolak limbah dari luar negeri dan mengusulkan kerja sama penanganan limbah B3 dan sampah plastik. Ini dia sampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand.
Beberapa waktu terakhir ini, sejumlah negara ASEAN menerima limbah bahan berbahaya dan beracun dari beberapa negara termasuk di kawasan Asia Timur.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Apa yang Jokowi lakukan di Lampung? Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Lampung. Salah satu tujuan kunjungan ini untuk mengecek jalan rusak di wilayah tersebut.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Tentunya kita semua tidak ingin kawasan Asia Tenggara, menjadi tempat pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun," ucap Presiden Jokowi seperti disampaikan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini dikutip Antara, Senin (4/11).
Jokowi mengatakan, hal itu melanggar aturan internasional mengenai limbah plastik dan limbah beracun berbahaya. Dengan demikian, ada dua usulan yang yang disampaikan Indonesia selain kerja sama penanganan limbah B3 dan sampah plastik, yaitu infrastruktur dan konektivitas di Indo-Pasifik.
Dalam pertemuan itu, dia menjelaskan Indonesia telah mengambil langkah pemberitahuan melalui masing-masing Kedutaan Besar dan telah melakukan pengiriman kembali kontainer-kontainer tersebut ke pelabuhan asal pengiriman.
"Law enforcement juga kami lakukan bagi pihak yang terlibat di dalam negeri. Indonesia mengharapkan kerja sama dengan negara di dunia, termasuk negara di kawasan Asia Timur. Untuk pencegahan pengiriman ilegal limbah B3 sesuai dengan kesepakatan internasional," jelasnya.
Selain limbah B3, kawasan Asia Timur juga menghadapi tantangan sampah plastik laut. Jokowi mengingatkan, jika tidak diatasi segera maka ekosistem laut di kawasan Indo-Pasifik akan rusak.
"Tahun lalu, kita sepakat menanggulangi sampah plastik laut termasuk mendorong negara Asia Timur untuk memiliki rencana aksi nasional memerangi sampah plastik laut," kata Jokowi.
Indonesia saat ini sedang menjalankan strategi nasional untuk menangani sampah laut, dari hulu ke hilir. Dia optimis Indonesia bisa mencapai target pengurangan sampah laut hingga 70 persen di tahun 2025.
Dalam pandangan Presiden Jokowi, gerakan global ini melibatkan sektor swasta aktivis lingkungan, generasi pemuda dan milenial. "Saya berharap negara di kawasan Asia Timur tetap konsisten dalam memerangi sampah plastik dan limbah berbahaya," papar Jokowi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir pada KTT tersebut menyampaikan bahwa berdasarkan data bea cukai Indonesia, jumlah kontainer yang diterima di Indonesia hingga saat ini sebanyak 2.194 kontainer hingga Oktober 2019.
"Pihak Bea dan Cukai dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah melakukan pemeriksaan terhadap 882 kontainer, dan 374 kontainer sudah dikembalikan ke negara asalnya," ucap Retno.
Baca juga:
Indonesia Pulangkan 38 Kontainer Limbah dan Sampah Dari Amerika Serikat
Tak Tahan Bau Limbah Pabrik, Warga Sukoharjo Mengungsi ke Rumah Bupati
Menengok Batik Seng dengan Pewarna dari Limbah Kopi
Air Ledeng di Hanoi Tercemar Zat Penyebab Kanker
Bau Menyengat Muncul di Sekitar Pabrik Kapas, Warga Sukoharjo Bunyikan Kentongan
Limbah Pabrik Pakan Ternak di Tangerang Sebabkan Bau Busuk Menyengat