Di pasar Cipinang, harga beras premium bertahan tinggi di Rp 15.000 per Kg
Dari pantauan merdeka.com, rata-rata beras jenis premium masih berada dikisaran Rp 12.000 sampai Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis medium masih diangka Rp 9.500 berbeda tipis dengan beras dari Perum Bulog yang dijual Rp 9.300 per kilogramnya.
Harga beras jenis premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) masih terpantau mahal. Tingginya harga jual tersebut dipicu lantaran masa panen raya yang masih terjadi hanya dibeberapa bagian daerah saja. Padahal, pada Febuari hingga April mendatang sudah memasuki panen raya.
Dari pantauan merdeka.com, rata-rata beras jenis premium masih berada dikisaran Rp 12.000 sampai Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis medium masih diangka Rp 9.500 berbeda tipis dengan beras dari Perum Bulog yang dijual Rp 9.300 per kilogramnya.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Bagaimana kondisi harga beras di pasaran saat ini? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Salah satu pedagang beras, Tony (28) mengatakan harga beras premium jenis Pandan Wangi masih terbilang tinggi. Harga jual dipasaran kata dia bisa mencapai Rp 15.000 per kilogramnya.
"Paling mahal Rp 15.000. Dominan Pandan Wangi masih tinggi. Rata-rata permintaan semua dari rumah makan," kata dia saat ditemui di Ruko pasar PIBC, Jumat, (2/3).
Meski harga beras jenis premium terbilang tingi lanjut Tony, tidak mempengaruhi penjualan di pasaran. Sebab, dia sendiri sudah memiliki alternatif lain dan memiliki segmen pasar yang juga luas.
"Untuk meengakali beras tinggi kita nyari tempat lain. Nyari barang terus, alternatif distribusi lain. Dan kita punya segmen sendiri," imbuhnya.
Dia juga mengatakan, penyebab tingginya harga beras terjadi karena beberapa faktor. "Pertama karena panen telat karena gak seragam. Bahan baku, ditambah musim hujan beras Sumedang baru turun Rp 400 mereka gak bisa menjemur. Panen belum rata," ungkapnya.
Pedagang lainnya Ibu Sam (56), juga merasakan masih tingginya harga jual beras jenis premium. Harga tersebut, menurutnya lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu. "Jenis premium kisaran di atas Rp 12,500 masih tinggi. Karena panen sebagian, panasnya gak ada," ujarnya.
Dia juga menyayangkan, tingginya harga jual tersebut. Dengan begitu, dikatakan dia otomatis akan mempengaruhi penurunan pada daya beli masyarakat. Meski demikian, dia juga berharap nantinya, pasca penurunan harga beras tersebut harus standar dan terjangkau.
"Kalau pribadi, kalau untuk turun kasihan petani. Jenis mahal, pupuk mahal, tenaga mahal. Ya kalau bisa standar yang terjangkau aman. Apalagi sekarang musim banjir sawah gakjadi panen," tandasnya.
Baca juga:
KPPU minta rantai tata niaga beras dipangkas guna menekan harga
Strategi Food Station Tjipinang Jaya jaga harga beras di Jakarta tetap stabil
Sidak Bulog Sumbar, Satgas Pangan Mabes Polri pastikan stok beras aman
Cuaca ekstrem berpotensi ganggu target produksi beras dalam negeri
Panen raya dinilai tak mampu tutupi kebutuhan beras dalam negeri