Dibanderol Rp 7 juta, akankah BlackBerry Z10 laku?
Produk ini tak laku di Inggris. Namun laris manis di Kanada.
Kemarin, Research in Motion telah meluncurkan BlackBerry seri terbarunya yaitu Z10. Meski begitu, peluncuran BlackBerry seri terbaru ini terhitung telat dibanding Apple yang telah mengeluarkan iPhone 5 dan Samsung dengan Galaxy Grand yang terlebih dahulu muncul.
Jika dilihat dari harga, ketiganya tak jauh berbeda yaitu berada di kisaran Rp 7 juta. Meski begitu, hal ini tak membuat surut pihak BlackBerry untuk terus mengeluarkan tandingan-tandingan gadget dari merek lain.
-
Mengapa Blackberry 5810 sukses di pasaran? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Kapan RIM mengumumkan berakhirnya Blackberry? Namun sejak kehadiran iPhone pada 2007 dan smartphone OS Android 2009, pangsa pasar BB terus tergerus hingga pada 2016, RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Mengapa HP Nokia 1110 juga laris di pasaran? Nokial 1110 laris terjual sepanjang masa 248 juta unit.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
Managing Director Research in Motion (RIM) Singapura untuk Asia Selatan Hastings Singh kemarin mengungkapkan keoptimisannya bahwa BlackBerry Z10 akan laris di Indonesia. "Z10 memang produk premium dibanding merek lain seperti Galaxy," ujar dia kemarin.
Meski begitu, keoptimisan tersebut ternyata tak didukung oleh para analis. Penjualan BlackBerry Z10 yang telah terlebih dulu diluncurkan di Kanada, Amerika Serikat dan Inggris ini diperkirakan akan lebih rendah dari target.
Salah satu analis dari Pacific Crest, James Faucette telah melansir hasil analisisnya yang mengatakan bahwa pengiriman Z10 tidak akan mencapai 1 juta unit seperti yang beredar di Wall Street selama ini. Pengiriman Z10 diperkirakan hanya akan mencapai 275.000 hingga 325.000 unit pada kuartal pertama ini.
Kelesuan penjualan telah terjadi di Inggris. Di mana Carphone Warehouse dan Vodaphone yang menjadi partner Z10 di Inggris memotong harga gadget terbaru tersebut. Menurut laporan the Telegraph, kedua operator tersebut telah memotong pembayaran Z10 menjadi GBP 33 per bulan dari yang semula GBP 72 per bulan.
Di Inggris, penggunaan ponsel pintar dibayar per bulan layaknya tagihan telepon pasca bayar.
Hal yang berbeda terjadi di Kanada. Penjualan Z10 di Kanada malah laris. Bell dan TELUS yang merupakan provider di Kanada melaporkan penjualan yang positif sejak Z10 diluncurkan awal Februari lalu.
Sementara itu, bagaimana dengan di Indonesia? Dengan penguasaan pasar ponsel pintar sebesar 20 persen, Indonesia terhitung loyal dengan BlackBerry. Anggapan itu tidak berubah meski gempuran merek gadget lain terus masuk di dalam negeri. Meski begitu, bila dilihat dari sistem operasinya, BlackBerry masih kalah bila dibandingkan Android.
Pihak BlackBerry pun telah menyiasatinya dengan bekerja sama dengan tiga provider agar harga ponsel pintar ini lebih miring yaitu menjadi Rp 6,5 juta saja.
Jika Anda, pilih mana? BlackBerry Z10, iPhone 5, Galaxy Grand atau HTC?
(mdk/rin)