Didominasi Milenial, Penjualan Sukuk Ritel Seri SR014 Capai Rp16,71 Triliun
Sukuk ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat penjualan Sukuk Ritel seri SR014 telah mencapai Rp16,71 triliun dengan menjangkau 35.626 orang di seluruh provinsi di Indonesia. Sukuk ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.
"Hasil penjualan SR014 mencapai Rp16,71 triliun, atau oversubscribed sebesar 1,67x dari target penerbitan sebesar Rp10,00 triliun, di tengah kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil," tulis keterangan Kemenkeu, Selasa (23/3).
-
Kenapa OJK mendorong UMKM untuk memanfaatkan Securities Crowdfunding (SCF)? Khusus di wilayah Kalimantan Barat, kami mencatat hingga saat ini SCF telah dimanfaatkan oleh 1 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,05miliar dari 284 investor,” kata Inarno.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana skema suku bunga yang ditawarkan KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang memiliki skema suku bunga yang berbeda-beda sesuai dengan jenjang yang dipilih.1. Berjenjang 8 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 6.20% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 9.50% per tahunTahun ke 7 s.d 8 : 11.50% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 8 tahun 2. Berjenjang 10 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 5.75% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 9.00% per tahunTahun ke 7 s.d 10 : 11.00% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 10 tahun3. Berjenjang 15 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 5.00% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 8.30% per tahunTahun ke 7 s.d 15 : 10.30% per tahunSelanjutnya counter rate dengan minimal tenor kredit 15 tahun 4. Berjenjang 20 tahunTahun ke 1 s.d 3 : 4.75% per tahunTahun ke 4 s.d 6 : 8.00% per tahunTahun ke 7 s.d 20 : 10.25% per tahunDengan minimal tenor kredit 20 tahun
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Seperti diketahui, kupon SR014 sebesar 5,47 persen merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel, meskipun terdapat tren kenaikan yield di pasar SBN secara year-to-date tahun 2021. Sementara jika dilihat jumlah investor SR014 sebanyak 35.626 orang merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN Ritel, setelah SR008 dan SR013. Adapun Rata-rata pemesanan SR014 adalah sebesar Rp468,90 juta.
Kemenkeu mencatat Investor Generasi Y/Milenial yang membeli SR014 tercatat sebanyak 12.968 orang, atau 36,40 persen dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp3,10 triliun, atau 18,56 persen dari total penjualan. Pembelian SR014 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 331 orang (0,93 persen dari total investor) dengan nominal sebesar Rp119,44 miliar (0,71 persen dari total penjualan).
Dari sisi profesi, investor Wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp7,24 triliun (43,35 persen dari total penjualan), sedangkan investor Pegawai Swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 12.098 orang (33,96 persen dari total investor).
Sedangkan partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada SR014 adalah sebesar Rp641,52 miliar (3,84 persen dari total penjualan) dengan jumlah investor sebanyak 2.110 orang (5,92 persen dari total investor). Nominal penjualan terbesar terjadi pada provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp6,14 triliun (36,77 persen dari total penjualan) dari 11.548 orang (32,41 persen dari total investor).
Porsi penjualan SR014 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,89 persen dari total penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,62 persen dari total investor. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan SR012 dan SR013, baik dari sisi nominal penjualan maupun jumlah investor.
Jumlah investor baru SR014 sebanyak 11.928 orang atau 33,48 persen dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp4,28 triliun (25,63 persen dari total penjualan). Investor baru SR014 paling banyak berasal dari Generasi Y/Milenial, yaitu 5.293 orang (44,37 persen dari total investor baru).
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR014 akan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2021 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Maret 2021. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2021 karena SR014 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan.
Di tahun 2021 ini, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 2 Instrumen SBN Ritel (ORI019 dan SR014) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp42,70 triliun.
Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel. Besarnya penjualan SR014 menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian pasar dan kondisi pandemi yang belum ada kejelasan kapan berakhir, minat investor ritel terhadap instrumen SBN masih sangat tinggi.
(mdk/azz)