Digempur Bisnis Taksi Online, Bluebird Tetap jadi Pilihan Para Pelanggan
Di tengah gempuran bisnis taksi online, Bluebird masih tetap eksis mengaspal di jalan-jalan ibu kota.
Di tengah gempuran bisnis taksi online, Bluebird masih tetap eksis mengaspal di jalan-jalan ibu kota.
Digempur Bisnis Taksi Online, Bluebird Tetap jadi Pilihan Para Pelanggan
Digempur Bisnis Taksi Online, Bluebird Tetap jadi Pilihan Para Pelanggan
Siapa yang tak kenal dengan taksi BlueBird, pelopor industri taksi di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1970-an. Di tengah gempuran bisnis taksi online, Bluebird masih tetap eksis mengaspal di jalan-jalan ibu kota.
Eksistensi Bluebird tetap bertahan hingga kini bukan tanpa alasan. Keramahan para sopir taksi kepada setiap penumpang menjadi salah satu faktor bisnis ini bertahan hingga puluhan tahun.
- Berakhir Damai, Sopir Taksi Online Arogan Rusak Bluebird di Gatsu Minta Maaf
- Sederet Kecanggihan Aplikasi MyBluebird, Buat Perjalanan Aman dan Mudah
- Pelaku UMKM Jadi Mendunia Berkat Ragam Program yang Dihadirkan Shopee
- Kisah Gigih Kopral TNI & Istri Cukupi Kebutuhan Hidup, Modal Rp300 Ribu Jualan Online Kini Kaya Raya Punya Mobil & Rumah Mewah
Ninis (27) bercerita, sejak kecil terbilang sering menumpang taksi Bluebird saat bepergian dengan keluarga.
Biasanya mereka naik taksi biru muda ini menuju terminal saat musim mudik lebaran.
Tak hanya untuk pulang kampung, mereka menumpang taksi saat bepergian ke tempat wisata.
“Biasanya dulu naik taksi Bluebird karena gampang, enggak perlu nunggu lama. Udah gitu cukup untuk sekeluarga yang cuma berempat. Ibu, Bapak aku dan adik,”
kata Ninis kepada merdeka.com, Selasa (14/11).
Selain mudah ditemui, Ninis bilang sopir taksi biasanya menjadi teman berbincang kedua orang tuanya. Walaupun kala itu, dia tidak memahami topik pembicaraannya.
Bagi Ninis, menumpang taksi Bluebird seperti mengenang masa kecil bepergian dengan keluarga.
“Jadi kalau pas naik taksi Bluebird sekarang, suka ingat waktu zaman kecil,” ungkap Ninis.
Pengalaman serupa juga dialami Rama (29). Untuk bepergian urusan kantor seringnya dia menggunakan taksi Blue Bird karena waktu tunggu yang cepat.
Meskipun memesan taksi menggunakan aplikasi ojek online, namun seringnya dia memilih opsi taksi Bluebird.
“Kebetulan kantor dekat pool-nya jadi pas pesan, cepat sampainya,” kata Rama saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/11).
Rama mengaku menumpang taksi Bluebird untuk kepentingan pekerjaan.
Sebagai petugas lab lapangan, dia sering pergi ke beberapa tempat di sekitar Jabodetabek untuk melakukan uji sampel.
Selama bertugas, barang yang dibawa untuk penelitian terbilang beragam. Sehingga membutuhkan taksi dengan kapasitas bagasi yang besar.
“Kalau tujuannya masih sekitar Jabodetabek, cari yang kapasitas buat 6 orang, supaya muat untuk barang-barang,” kata Rama.
Tak hanya itu,
Rama juga sering menggunakan taksi Bluebird saat perjalanan dinas di luar kota.
Alasannya, taksi biru ini sering mangkal di bandara dan tidak perlu repot memesan lewat aplikasi.
“Kalau Bluebird kan pasti ada yang mangkal di bandara, jadi lebih cepat,” kata Rama.
Rama mengaku terbantu dengan koneksi sopir taksi Bluebird di luar kota.
Dia pernah mendapatkan rekomendasi sesama sopir taksi Bluebird di kota tujuannya.
merdeka.com
“Pernah ke Banjarmasin dikasih nomor sopir taksi kenalan di sana. Jadi nanti tinggal janjian dijemput jam berapa,” cerita Rama.
Bicara soal tarif, Rama mengaku tidak ada perbedaan harga yang signifikan.
Argo taksi Bluebird katanya cukup bersaing dengan taksi online lainnya.
“Argo normal aja, sama kaya taksi online, cuma kan kalau Bluebird sudah ketahuan, dia lebih familiar dan sudah terpercaya dari dulu. Kan perintis yang masih bertahan juga,” kata Rama.
Menariknya, kata Rama, taksi dari Bluebird group di Bandara Soekarno-Hatta sering menawarkan tarif promo.
Tak tanggung, diskonnya lebih dari Rp50.000.
“Kalau dari Cengkareng ke Bekasi biasanya sampai Rp420 ribuan, tapi kalau naik Silverbird yang Avanza pakai diskon cuma Rp350 ribuan dan itu sudah sama tol,” tutur Rama.