Diminta investasi, Apple kaji persyaratan penggunaan produk lokal
Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan permintaan agar Apple berinvestasi di dalam negeri.
Pihak perusahaan ponsel pintar asal Amerika Serikat Apple Inc mendatangi kantor Kementerian Perindustrian. Kedatangan mereka guna menanyakan maksud dari persyaratan kebijakan pemerintah terkait penggunaan komponen dalam negeri.
Hal itu diungkapkan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Triawirawan. "Kedatangan Apple ke sini lebih kepada menanyakan persyaratan apa saja yang ada di lokal content kita. Jadi diskusi lebih kepada upaya apa saja yang bisa disiapkan Apple untuk memenuhi persyaratan tersebut," ujar Putu di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (16/6).
Dalam pertemuan yang singkat tersebut, lanjut Putu, pihak Apple belum menyatakan komitmen mereka untuk menanamkan investasi di dalam negeri. "Belum ada rencana (investasi). Yang ada hanya mempertanyakan kebijakan mengenai lokal content," tuturnya.
Meski demikian, lanjut Putu, Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui dirinya menyampaikan permintaan agar Apple berinvestasi di dalam negeri. "Pak Menteri juga tadi menanyakan soal rencana investasi di sini, dia minta tolong untuk jadikan Indonesia menjadi tempat investasi. Sehingga pasar ponsel pintar di Indonesia menjadi semakin menarik," paparnya.
Putu menjelaskan, pihaknya tengah menghitung konten lokal yang bisa diisi dalam perangkat Apple, baik dari sisi hardware maupun software. "Karena produk yang sekarang dipakai ini sebetulnya kan ada yang terlihat, yang bisa dipegang itu hardware sama ada yang tidak bisa dipegang atau seperti software," tuturnya.
Putu menambahkan, bahwa dirinya sudah mendapat arahan untuk merancang petunjuk teknis terkait penggunaan local content intangible (tidak terlihat).
"Cuma kita membicarakan kalau TKDN ini adalah seperti arahan Pak Menteri bilang tolong dilihat itu ada faktor hardware dan software. Jadi kalau software misalnya banyak didevelop anak-anak bangsa ini, seharusnya perangkat yang berisi software yang dibikin anak Indonesia harusnya TKDN nya lebih tinggi daripada perangkat produk yang tidak ada peran anak Indonesia sama sekali," tandasnya.
Sementara itu, ketika rombongan Apple yang dipimpin Vice President of Operation Apple Mr. Patrick Murphy, dan Director of IT and Learning Technologies Apple Mr. Gordon Shutwik enggan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para wartawan.