Dinilai Terlalu Cepat Naikkan Suku Bunga, Bos The Fed Dikabarkan Bakal Dipecat Trump
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai bahwa suku bunga the Fed atau The Federal Reserve terlalu cepat dinaikkan. Menurutnya, The Fed terlalu cepat menilai bahwa perekonomian AS sudah sangat baik. Dia turut menambahkan bahwa perusahaan AS adalah yang terhebat di dunia.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai bahwa suku bunga the Fed atau The Federal Reserve terlalu cepat dinaikkan. Menurutnya, The Fed terlalu cepat menilai bahwa perekonomian AS sudah sangat baik.
"Mereka menaikkan suku bunga terlalu cepat karena mereka pikir ekonomi sangat bagus. Tapi saya pikir memang itu akan segera terjadi," kata Trump seperti dilansir dari CNBC, Rabu (26/12).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
Dia turut menambahkan bahwa perusahaan AS adalah yang terhebat di dunia. Maka dari itu, investor tidak akan salah jika menanamkan modalnya di AS.
"Saya sangat percaya pada perusahaan kami. Kami memiliki perusahaan, yang terbesar di dunia, dan mereka melakukannya dengan sangat baik. Mereka telah mencetak sejumlah pencapaian. Jadi saya pikir ini adalah kesempatan luar biasa untuk membeli," tambah Trump.
Seperti diketahui, bursa saham AS turun tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah. Ketiga indeks saham utama AS berakhir melemah lebih dari 2 persen pada hari sebelum liburan Natal.
S&P 500 bahkan telah melemah sekitar 19,8 persen dari penutupan tertingginya pada 20 September. Sedikit lebih rendah dari ambang batas 20 persen yang biasanya mendefinisikan pasar sedang bearish.
Trump menyalahkan bos the Fed Jerome Powell atas keguncangan ekonomi ini. Bahkan, laporan-laporan media menyatakan bahwa Trump telah membahas pemecatan Powell, dan dia mengatakan kepada Reuters pada bulan Agustus bahwa dirinya tidak terkesan dengan sang pimpinan.
"Satu-satunya masalah ekonomi kita adalah the Fed."
The Fed menaikkan suku bunga lagi minggu lalu, seperti yang telah banyak diperkirakan. Kali ini, suku bunga the Fed naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25 persen-2,5 persen. The Fed diperkirakan akan sedikit menaikkan suku bunga pada 2019 mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan dan melambatnya pertumbuhan global.
Baca juga:
BI Prediksi The Fed Naikkan Suku Bunga Hingga 3 Kali di 2019
Menko Darmin Sebut Kenaikan Suku Bunga The Fed Tak Berpengaruh ke Rupiah
Atasi Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed di 2019, Pemerintah Disarankan Lakukan Ini
BI Prediksi Kenaikan Suku Bunga The Fed Melambat di 2019
Meski The Fed Naik, Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6 Persen
Suku Bunga The Fed Naik, LIPI Proyeksi BI Tahan Suku Bunga Acuan
Suku Bunga The Fed Naik 25 Basis Poin, Kenaikan Ke-4 di 2018