Dirut Bulog Belum Dapat Arahan soal Stok Beras untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Meskipun tinggal menghitung bulan Prabowo-Gibran dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Program makan siang gratis merupakan janji kampanye Prabowo-Gibran.
- Pramono Janjikan Program Sarapan Gratis untuk Menunjang Program Makan Bergizi Gratis
- Ini Sejumah Konsep dan Tantangan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
- Jokowi Mulai Bahas Anggaran Makan Siang Gratis Prabowo, TPN Ganjar Singgung Etika dan Ketidakpantasan
- Gerindra soal Program Makan Siang Gratis: Ya Prabowo Dilantik Dulu
Dirut Bulog Belum Dapat Arahan soal Stok Beras untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengakui belum ada komunikasi terkait program makan siang gratis yang diusung oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Meskipun tinggal menghitung bulan Prabowo-Gibran dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Berdasarkan jadwal, Prabowo-Gibran dilantik pada Oktober 2024 mendatang.
Menurut Bayu, mekanisme program ini tentunya pemerintah baru yang akan memberikan panduan bagaimana nanti pelaksanaannya.
"Belum ada komunikasi menunggu saja arahan dari pemerintah tentunya pemerintahan yang baru memberikan guidance bagaimana itu dilaksanakan," kata Bayu kepada media, di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5).
Bayu menyatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan penugasan untuk menyiapkan stok beras program makan siang gratis.
"Sampai dengan saat ini belum ada arahan untuk menyiapkan stok atau apa pun kepada kami," tutur Dirut Perum Bulog itu.
Perlu diketahui, Prabowo Subianto mengungkap cara merealisasikan janji kampanye utamanya yakni makan siang gratis dan susu gratis.
Menurut dia, cara utama adalah dengan melakukan efisiensi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dengan memangkas anggaran lain yang tak tepat guna.
"Jadi ini soal efisiensi (APBN), tata pemerintahan yang baik, administrasi yang baik, manajemen yang baik," kata Prabowo saat menghadiri undangan Qatar Economic Forum di Doha, Kamis (16/5).
Prabowo melanjutkan, saat melakukan efisiensi harus juga diperhatikan soal defisit yang tidak lebih dari 3 persen.
Dia optimis, dengan hitungan yang matang maka janji kampanyenya tersebut bisa diwujudkan.
“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” jelas dia.