Dirut Indocement: Ketegangan Rusia-Ukraina Buat Harga Semen Naik
Dia mengemukakan bahwa tahun 2022 dimulai dengan meningkatnya kekhawatiran Covid-19 varian Omicron yang telah menjadi nyata ketika puncaknya terjadi pada Februari lalu, namun sejak itu kasus harian baru terus menurun diikuti dengan perubahan pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyatakan bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa telah membuat lonjakan tinggi pada harga batu bara dan minyak. Dampaknya terjadi pada kenaikan harga semen.
"Sebagai akibatnya, kami harus menaikkan harga jual semen kami, baik kantong maupun curah di pertengahan bulan Maret 2022 sebagai usaha untuk meneruskan sebagian beban kenaikan biaya energi dan minyak tersebut," kata Direktur Utama (Dirut) Indocement Christian Kartawijaya pada konferensi pers PT Indocement secara daring di Jakarta, Jumat (25/3).
-
Apa yang ditampilkan oleh Grup Sirkus Rusia di PIM 2 Jakarta? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024). Pertunjukan akrobatik Flying Trapeze ini diadakan dalam rangka merayakan libur sekolah.
-
Kapan Atraksi Grup Sirkus Rusia di PIM 2 Jakarta berlangsung? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
-
Mengapa Atraksi Grup Sirkus Rusia di PIM 2 Jakarta dilakukan? Pertunjukan akrobatik Flying Trapeze ini diadakan dalam rangka merayakan libur sekolah.
-
Kapan para ilmuwan Rusia menanam semangka di Antartika? Tepat 103 hari setelah benih ditanam, para peneliti disambut dengan delapan buah semangka yang tumbuh.
-
Di mana para ilmuwan Rusia menanam semangka di Antartika? Prestasi pertanian ini adalah bagian dari percobaan di Stasiun Vostok.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia dengan produknya bernama Tiga Roda. Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang.
Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen.Sebanyak 10 pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dua pabrik di Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dia mengemukakan bahwa tahun 2022 dimulai dengan meningkatnya kekhawatiran Covid-19 varian Omicron yang telah menjadi nyata ketika puncaknya terjadi pada Februari lalu, namun sejak itu kasus harian baru terus menurun diikuti dengan perubahan pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Lalu, disusul meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa, yakni perang antara Rusia dan Ukraina, sehingga telah membuat lonjakan tinggi pada harga batu bara dan minyak. Dampaknya, perseroan harus menaikkan harga jual semen sebagai usaha untuk meneruskan sebagian beban kenaikan biaya energi dan minyak tersebut.
Lalu, kata dia, ditambah dengan kenaikan harga kertas dan bahan baku lainnya sebagai efek tekanan inflasi dari kondisi saat ini. Namun demikian, Indocement tetap optimistis untuk tetap bisa bersaing dalam pasar semen domestik yang diperkirakan masih tumbuh sekitar lima persen.
Kondisi itu didukung terutama dari pertumbuhan semen curah pada kelanjutan proyek-proyek infrastruktur dan katalis positif pembangunan ibu kota negara baru (IKN) serta pemulihan proyek-proyek komersial dari para pengembang.
Namun, untuk menekan biaya, perseroan telah meningkatkan tingkat konsumsi bahan bakar alternatif dari 9,3 persen pada tahun 2020 menjadi 12,2 persen pada tahun 2021. "Itu termasuk peningkatan penggunaan batu bara low calorific value (LCV) dari 80 persen menjadi 88 persen," demikian Christian Kartawijaya.
Kondisi Keuangan
Perusahaan membukukan volume penjualan domestik (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 18 juta ton pada tahun 2021. Capain ini lebih tinggi 853 ribu ton atau lebih tinggi 5 persen dari volume pada tahun 2020. Volume penjualan domestik untuk produk semen saja (tanpa klinker) tercatat sebesar 16,6 juta ton, lebih tinggi 352 ribu ton atau sekitar 2,2 eprsen dari volume tahun 2020.
Pangsa pasar domestik Perseroan pada tahun 2021 adalah sebesar 25,4 persen. Penjualan ekspor meningkat sebesar lebih dari 122,0 persen dari 181 ribu ton menjadi 202 ribu ton pada tahun 2021 yang sebagian besar adalah produk klinker karena Kompleks Pabrik Tarjun telah beroperasi penuh.
Pendapatan Neto Perseroan meningkat sebesar sekitar 4,1 persen menjadi Rp14.771,9 miliar dari tahun 2020 sebesar Rp14.184,3 miliar, peningkatan secara persentase lebih kecil dari peningkatan persentase dari volume penjualan (5 persen) karena turunnya harga jual rata-rata secara keseluruhan yang terutama disebabkan oleh penjualan ekspor.
Beban Pokok Pendapatan pada tahun 2021 meningkat sebesar 6,3 persen dari Rp9.070,8 miliar menjadi Rp9.645,6 miliar karena peningkatan volume penjualan dan tingginya biaya energi, terutama dari harga batu bara.
Namun, untuk menekan biaya, Perseroan telah meningkatkan tingkat konsumsi bahan bakar alternatif dari 9,3 persen pada tahun 2020 menjadi 12,2 persen pada tahun 2021, termasuk peningkatan penggunaan batu bara low calorific value (LCV) dari 80 persen menjadi 88 persen.
Akibatnya, Margin Laba Bruto berkurang menjadi 34,7 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun lalu sebesar 36,1 persen, namun secara jumlah meningkat dari Rp5.113,6 miliar menjadi Rp5.126,3 miliar.
Perseroan mencatatkan Pendapatan Keuangan Neto yang lebih rendah sebesar 45,9 persen dari Rp257,4 miliar di tahun 2020 menjadi Rp139,3 miliar karena tingkat suku bunga yang relatif lebih rendah di tahun 2021.
Beban Pajak Penghasilan Neto meningkat sebesar 30,3 persen dari Rp342 miliar menjadi Rp445,5 miliar yang disebabkan oleh beban pajak penghasilan tangguhan yang lebih tinggi. Sehingga akhirnya, dari angka-angka di atas, Laba Tahun Berjalan menurun 1 persen dari Rp1.806,3 miliar menjadi Rp1.788,5 miliar pada tahun 2021.
(mdk/idr)