Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini
Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
- Erick Thohir Angkat Bendahara Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Jadi Dirut Pertamina
- Erick Thohir: Saya Beri Kesempatan Perempuan untuk Isi Puncak Kepemimpinan BUMN
- Erick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
- Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir jadi penentu investor baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Saat ini Kementerian BUMN tengah mengkaji berbagai opsi masuknya investor baru dalam kepemilikan PT BSI.
Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Bin Nahadi mengatakan, pihaknya masih meramu segala alternatif kepemilikan saham BSI.
Dia menyebut, segala pertimbangannya sudah disampaikan dalam proses rundingan kajian.
"Sekarang keputusannya masih menunggu pimpinan terutama pak Menteri, pro-cons (pro-kontra) dari setiap alternatif itu sudah kita sampaikan,"
kata Bin dalam Konferensi Pers di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/3).
Sebagai informasi, ada sejumlah upaya alternatif investor bagi perusahaan berkode saham BRIS, dimulai dari masuknya investor strategis, hingga melepas saham ke publik.
Dikabarkan dua bank yaitu BRI dan BNI, akan melepas sejumlah porsi kepemilikan di BSI. Kabar ini kemudian ditanggapi oleh Bin Nahadi dengan mengatakan masih mencari opsi.
"Rencana unlock value-nya BSI segala sesuatunya masih dalam dikaji dengan beberapa alternatif dan opsi yang mungkin pernah disampaikan juga oleh pimpinan Kementerian BUMN, baik pak Menteri maupun Pak Staf Khusus,"
ujar Bin.
Kendati begitu, Bin menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil para pemegang saham. Pasalnya, kajian terhadap setiap alternatifnya masih dijalankan.
"Sampai sekarang proses pengkajiannya masih berlangsung, keputusan finalnya juga mohon bersabar, ditunggu, nanti kalau segala sesuatunya sudah clear akan disampaikan juga ke rekan-rekan,"
ucap BIN.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, ada dua opsi dalam aksi korporasi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Yakni, masuknya investor strategis atau melepas saham ke publik.
Ini berkaitan dengan rencana divestasi saham milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang ada dalam porsi kepemilikan di BSI.
Arya mengatakan, aksi korporasi ini masuk dalam daftar proyek strategis BUMN.
"Apakah nanti ke publik atau ke mana, terserah," ucap Arya di Jakarta, dikutip Kamis (22/2).
Saham Lebih Atraktif
Arya menjelaskan dua langkah ini bisa menjadi opsi agar kinerja perusahaan berkode saham BRIS ini lebih baik ke depannya.
Dia menilai, melalui pelepasan saham ke publik atau masuknya investor strategis, akan membuat saham BSI lebih atraktif.
"Iya. Biar sahamnya lebih atraktif," tegasnya.
Arya mengatakan, unlock value BSI ini masuk dalam 9 proyek strategis BUMN yang dikejar rampung tahun ini.
Targetnya, langkah tersebut bisa selesai sebelum Oktober 2024.
Sebagai informasi, komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51,47 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 23,24 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 15,38 persen. Sisanya saham BRIS dipegang masyarakat sebanyak 9,91 persen.