Dokter Magang Masih Mogok Kerja, Dua Rumah Sakit Korea Ini Bakal Rugi Rp1 Triliun
Rumah sakit telah mengaktifkan mode manajemen darurat dan telah menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya.
Rumah sakit telah mengaktifkan mode manajemen darurat dan telah menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya.
- Geger Dokter Gantung Diri di Ruang Praktik, Ternyata Ini Penyebabnya
- Klarifikasi Rumah Sakit Medistra soal Kabar Pengunduran Diri Salah Satu Dokter Spesialis
- 3 RS Klaim Fiktif ke BPJS, Kemenkes Ancam Putuskan Kerja Sama dan Cabut Izin Praktik Dokter Terlibat
- Mengenang Sosok Lo Siauw Ging, Dokter Dermawan Asal Solo yang Tak Pernah Pasang Tarif Berobat
Dokter Magang Masih Mogok Kerja, Dua Rumah Sakit Korea Ini Bakal Rugi Rp1 Triliun
Dua rumah sakit besar yang dikelola oleh pemerintah kota Seoul, Seoul Medical Center dan Boramae Medical Center, diperkirakan akan mengalami kerugian hampir KRW100 miliar atau setara Rp1 triliun pada tahun 2024.
Kondisi ini akibat dari aksi mogok kerja berkepanjangan yang dilakukan para dokter magang.
Melansir kantor berita Yonhap, dokter magang di seluruh Korea telah melaksanakan mogok kerja sejak akhir Februari sebagai protes terhadap peningkatan kuota penerimaan sekolah kedokteran oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan dokter.
Dari 203 dokter di Seoul Medical Center, 22 persen adalah dokter magang, dan proporsi di rumah sakit Boramae mencapai 33,9 persen.
Aksi mogok tersebut menyebabkan jumlah tempat tidur rumah sakit mereka berkurang lebih dari 20 persen, dan jumlah pasien rawat jalan di rumah sakit Boraemae turun lebih dari 10 persen.
Pemerintah kota mengatakan berencana untuk menyuntikkan dana KRW45,6 miliar atau setara Rp540 miliar untuk mendukung rumah sakit dalam upaya mencegah kekosongan layanan medis semakin parah.
Rumah sakit pun mengaktifkan mode manajemen darurat dan telah menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya.
"Keputusan untuk menyuntikkan anggaran kota tidak dapat dihindari untuk memastikan bahwa mereka menyediakan layanan medis yang diperlukan bagi warga. Kami akan bekerja keras untuk membujuk dokter magang agar mengakhiri aksi mogok mereka," kata seorang pejabat.
Meskipun ada tentangan keras dari para dokter, pemerintah akhir bulan lalu menyelesaikan kenaikan kuota penerimaan sekitar 1.500 siswa untuk sekolah kedokteran, yang menandai kenaikan pertama dalam 27 tahun.