Donald Trump Larang Perusahaan China di AS, Ini Reaksi Alibaba
Perusahaan e-commerce besar asal China, Alibaba mengambil inisiatif meredakan ketegangan dengan Donald Trump, yang akhir-akhir ini terus mengecam perusahaan-perusahaan China. Kepala eksekutif perusahaan tersebut, Daniel Zhang mengatakan bahwa mulai sekarang, Alibaba akan mulai mendukung pengecer, bisnis kecil, dan peta
Perusahaan e-commerce besar asal China, Alibaba mengambil inisiatif meredakan ketegangan dengan Donald Trump, yang akhir-akhir ini terus mengecam perusahaan-perusahaan China. Kepala eksekutif perusahaan tersebut, Daniel Zhang mengatakan bahwa mulai sekarang, Alibaba akan mulai mendukung pengecer, bisnis kecil, dan petani Amerika.
"Fokus komersial utama Alibaba di AS adalah mendukung merek, pengecer, bisnis kecil dan petani Amerika untuk menjual kepada konsumen dan mitra dagang di China, serta pasar lainnya di seluruh dunia," jelas Zhang kepada investor.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Dilansir dari BBC, kebijakan ini muncul saat perusahaan teknologi itu mengumumkan lonjakan penjualan yang lebih baik dari perkiraan saat kuartal ini dan seminggu setelah Trump menyatakan akan melawan China pada pidato kampanyenya.
Zhang menegaskan, dia memantau dengan cermat kebijakan pemerintah AS terhadap perusahaan China dan berusaha untuk menilai dengan hati-hati potensi dari dampak apapun secara menyeluruh. Meskipun begitu, pendapat Zhang belum ditanggapi sepenuhnya oleh pemerintah Amerika Serikat.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta perusahaan teknologi Amerika untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan China, termasuk Alibaba, Tencent dan Baidu sebagai bagian dari apa yang disebut program "Jaringan Bersih" pemerintahan Trump. Sementara itu, Trump berjanji akan mengenakan tarif pada perusahaan-perusahaan AS yang menolak untuk memindahkan pekerjaannya dari luar negeri.
"Kami akan memberikan kredit pajak kepada perusahaan untuk mengembalikan pekerjaan ke Amerika, dan jika mereka tidak melakukannya, kami akan mengenakan tarif pada perusahaan-perusahaan itu, dan mereka harus membayar kami banyak uang," kata Trump.
Dia juga mengancam akan mencabut kontrak pemerintah AS dari perusahaan yang terus melakukan outsourcing pekerjaan ke China. Adapun saham Alibaba sebenarnya telah melonjak lebih dari 20 persen tahun ini karena investor di seluruh dunia menggelontorkan uang untuk perusahaan e-commerce yang dianggap mendapat manfaat dari orang-orang yang tinggal di rumah selama pandemi covid-19.
Dilansir dari BBC, penghasilan kuat dari Alibaba mencerminkan adanya rebound dari ekonomi di China. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja. Khususnya pada saat lockdown, orang berbondong-bondong untuk membeli barang-barang seperti tikar yoga dan masker wajah secara online. Alhasil, terjadi peningkatan besar pada penjualan kosmetik pada pasca-karantina.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
Baca juga:
Trump sebut Bakal Ada Perusahaan Asal Tiongkok Bernasib Sama Seperti TikTok
3 Budaya Rahasia Alibaba Kelola Keberlanjutan Megabisnis Bernilai Rp 10.268 Triliun
Alibaba Cloud Tambah Data Center di Indonesia
Alibaba Group Buka Sayembara untuk Lebih dari 100 Ribu Influencer
Alibaba Catatkan Penjualan Barang USD 1 Triliun di Awal 2020
Pernah Ditolak 30 Kali Melamar Kerja, Jack Ma Ungkap Rahasia Jadi Orang Kaya Dunia