Dorong kedaulatan pangan, Mentan janji RI tak lagi impor bibit & benih
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkomitmen untuk dapat menghentikan impor benih dan bibit pangan guna mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan nasional. Amran menegaskan benih dan bibit memiliki peran strategis dalam mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan nasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkomitmen untuk dapat menghentikan impor benih dan bibit pangan guna mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan nasional.
"Kalau bisa, kita hentikan impor ini. Kita komitmen, jangan biarkan impor bibit masuk Indonesia," ujar Amran dalam Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) 2017-2022 dikutip Antara, Senin (21/8).
Amran menegaskan benih dan bibit memiliki peran strategis dalam mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan nasional. Untuk itu, menurutnya, tidak boleh ada kesalahan dalam pengadaan bibit dan benih karena kesalahan akan berujung pada penyesalan.
"Salah benih, penyesalan bisa bertahun-tahun setelah menghasilkan. Kalau di sawit, setelah empat tahun baru penyesalan. Makanya ini sangat penting," katanya.
Di masa mendatang, Amran mendorong sinergi dengan MPPI dalam pengadaan bibit dan benih pangan nasional. Organisasi tersebut dinilai memiliki peran strategis karena memiliki anggota dari berbagai kalangan, mulai dari pelaku usaha hingga birokrat.
"Ke depan rencana pengadaan bibit dan benih pangan kami ingin sinergi dengan MPPI untuk mengawal benih ini," jelas Amran.
Dalam acara tersebut, dikukuhkan sebanyak 73 orang Dewan Pengurus Pusat MPPI periode 2017-2022. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron terpilih menjadi Ketua Umum MPPI.
"Kami mengonsolidasikan seluruh potensi, niat kami bagaimana memberikan kontribusi besar dan positif terhadap harapan yang ingin dicapai khususnya menuju swasembada pangan dan bahkan pada 2045 ingin menuju dapurnya dunia," imbuh Herman.
Herman menuturkan selama ini pelaku usaha benih dan bibit saling bertarung dan berjalan masing-masing sehingga mimpi mewujudkan swasembada pangan masih sulit dicapai.
"Kunci sukses swasembada, kedaulatan dan kemandirian pangan ada di benih karena benih adalah sumber kehidupan. Istilahnya bibit, bebet, bobot, benih memegang peran penting," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan sejalan dengan pemerintah dalam menentukan prioritas bibit dan benih yang akan dipakai guna mendukung program swasembada. Dengan dukungan yang diberikan pemerintah, Herman yakin visi pemerintah dapat dicapai, karena pasar bibit dan benih semakin menjanjikan.
"Dengan kerja sama pemerintah, penangkar ada kepastian pasar, kepastian usaha, pemerintah juga akan menampung. Kami sebagai pelaku juga bisa mengembangan usaha sekaligus mengembangkan varietas-varietas baru," pungkasnya.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Kapan Kementan mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor."Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
Baca juga:
HUT RI ke-72, Indonesia ekspor bawang merah ke Thailand Rp 100 M
Pemerintah bentuk tim atasi kelangkaan garam konsumsi
Lewat Car Free Day, Mentan ajak masyarakat cinta buah lokal
Ketua PBNU minta pemerintah tingkatkan produktivitas petani
Pemerintah klaim kebijakan pertanian sudah lindungi petani
Cerita mentan beri asuransi Rp 6 miliar ke petani di Bojonegoro