DPR kritik Pemerintah Jokowi belum tepat sasaran salurkan KUR
DPR kritik Pemerintah Jokowi belum tepat sasaran salurkan KUR. Faktanya 56 persen lebih, tersalurkan di wilayah yang notabene masih kita anggap sebagai income per kapita regional tinggi. Menko Darmin mengakui penyaluran KUR masih lebih banyak diterima pedagang dari pada petani dan pengusaha di bidang lainnya.
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat kerja (raker) bersama pemerintah dengan topik pembahasan terkait evaluasi atau permasalahan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam kesempatan tersebut hadir Menteri Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Anggota DPR komisi XI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Johnny G Plate, mengatakan penyaluran KUR harus menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, di lapangan masih banyak ditemukan penyaluran KUR salah sasaran.
"Dia harus berpihak kepada kelompok yang benar benar membutuhkan. Faktanya 56 persen lebih, tersalurkan di wilayah yang notabene masih kita anggap sebagai income per kapita regional tinggi," ujar Johnny di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Selasa (14/2).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memastikan penyaluran KUR cukup merata. Namun, memang penyaluran KUR masih lebih banyak diterima pedagang dari pada petani dan pengusaha di bidang lainnya.
"Tahun ini baru berjalan dengan betul, tahun ini kita akan rapat reguler bagaimana rincian KUR itu di seluruh Indonesia. Memang biasanya terbanyak yang terima bukan pertanian tapi perdagangan," ungkapnya.
Baca juga:
Menko Darmin sebut penyaluran KUR tahun lalu hanya Rp 94 triliun
Patuhi arahan Jokowi, BNI fokus salurkan KUR tahun ini
Bunga KUR tak jadi turun seperti harapan Jokowi, tetap di 9 persen
Target penyaluran KUR 2017 Rp 110 T, prioritaskan sektor produksi
Penyaluran KUR tembus Rp 87,7 triliun, didominasi sektor perdagangan
Kini koperasi simpan pinjam bisa salurkan KUR
Presiden Jokowi gusar penyaluran KUR belum optimal sentuh petani
-
Kenapa Sukateno menggunakan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Apa saja syarat yang umumnya diminta bank untuk kredit usaha? Persyaratan tersebut melengkapi fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga), fotokopi penghasilan atau slip gaji, fotokopi NPWP, fotokopi buku tabungan dokumen kepemilikan agunan seperti BPKB, sertifikat (jika Anda mengambil pinjaman beragunan).
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Kenapa DPLK BRI mengajak UMKM untuk mempersiapkan dana pensiun? Harapannya, pelaku UMKM lebih paham terkait pentingnya mempersiapkan tabungan pensiun. Dengan demikian, mereka lebih cermat dan percaya diri dalam mengelola keuangan. Tabungan pensiunan atau pesangon tersebut dapat dipercayakan pada DPLK BRI,” ungkapnya.