DPR: Pembangunan terminal LNG tidak bebankan keuangan negara
"Tidak ada uang negara apapun dalam proyek ini dan sepenuhnya dibiayai swasta dan bank pembangunan milik pemerintah Jepang(JBIC)."
Anggota Komisi VII DPR, Nasyirul Falah Amru menegaskan, tidak ada uang yang dikeluarkan oleh negara terkait rencana Pertamina yang akan mendirikan komplek energi di Bojonegoro dan Banten dalam waktu dekat. Proyek ini terdiri dari kegiatan pembangunan terminal LNG (gas alam cair) dengan unit regasifikasi dan membangun PLTGU 1000 sampai 2000 MW. â¬
"Tidak ada uang negara apapun dalam proyek ini dan sepenuhnya dibiayai swasta dan bank pembangunan milik pemerintah Jepang(JBIC)," kata Falah, Jakarta, Jumat (14/10).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
Politikus PDIP ini menegaskan, jika ada kalangan yang menuding rencana proyek tersebut menggunakan uang negara, maka hal itu mengarang dan memutar balik fakta. Justru patut dicurigai upaya itu adalah bagian untuk menggagalkan rencana pemerintah di dalam upaya menurunkan harga gas.
"Ini terminal akan bisa sediakan gas dengan harga yang lebih rendah dibandingkan yang gunakan sistim terminal LNG terapung seperti sekarang ini yang ada di lepas pantai Tanjung Priok dan Lampung," jelas Falah.
Menurut Falah, pembangunan terminal LNG (gas alam cair) ini nantinya yang menguasai dan punya hak sepenuhnya adalah Pertamina. Perusahaan pelat merah salah satu BUMN ini 100 persen memiliki hak sepenuhnya.
"Pihak swasta yang bangunkan dan sediakan dananya. Ini adalah bentuk public private partnership pengembangan infrastruktur yang sejatinya untuk suatu infrastruktur gas yang sangat diperlukan untuk penuhi kebutuhan gas di Jawa bagian Barat secara berkelanjutan," tandasnya.
Baca juga:
Kargo pertama tiba, Iran resmi jadi pemasok LPG baru di Indonesia
Pertamina tunjuk Rekind perluas daya angkut muatan kilang Balongan
ESDM: Kepala daerah tak bisa keluarkan izin kelola sumur tua
Fasilitas pencampur minyak Pertamina bisa perkuat ketahanan energi
Kurangi pemakaian BBM, Pertamina bakal buka toko ritel LNG di Bali