Dukung pemerintah, Ciputra kembangkan kota baru di Banten
PT Ciputra Residence, PT Hanson Internasional Tbk, dan PT Putra Asih Laksana bekerja sama mengembangkan sebuah kota baru, Citra Maja Raya yang terletak di Maja, Lebak, Banten. Peresmian proyek Citra Maja Raya ini dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
PT Ciputra Residence, PT Hanson Internasional Tbk, dan PT Putra Asih Laksana bekerja sama mengembangkan sebuah kota baru, Citra Maja Raya yang terletak di Maja, Lebak, Banten. Peresmian proyek Citra Maja Raya ini dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono.
Adapun, kota ini didesain dengan konsep TOD (transit oriented development), yaitu pengembangan kawasan berbasis sistem transportasi massal, yang sudah didukung KA Commuter Line, rel double track, dan sarana stasiun yang lebih modern.
Founder Ciputra Group, Ciputra mengatakan Pengembangan Citra Mega Raya sebagai dukungan terhadap program pemerintah dalam menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dari total 10.000 rumah yang telah dibangun sejak proyek ini dimulai 2015 silam, 8.000 rumah di antaranya dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu akan dibangun lagi 1.000 rumah MBR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Pembangunan Citra Maja Raya merupakan langkah nyata percepatan dan pemerataan pembangunan di Indonesia salah satunya Pembangunan kota baru Maja yang masuk dalam salah satu dari 10 kota baru yang dicanangkan pemerintah," ujar Ciputra dalam acara peresmian pembangunan Citra Maja Raya, di Maja, Lebak, Banten, Sabtu (18/11).
Lebih jauh, dia mengatakan akan ada banyak fasilitas pendukung yang akan dibangun seperti ecopark park, pasar modern, sekolah, fasilitas keagamaan, dan sebagainya sehingga Citra Maja Raya dapat berkembang sebagai kota yang mandiri. Ciputra menambahkan pihaknya akan berupaya mengejar pembangunan Citra Maja Raya, sehingga dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
"Kita ingin bangun apa yang kami janjikan sesuai kontrak. Kita tidak akan delay. Kalau kami delay, kaki akan untung dari bunga. Kami tidak akan delay," tegasnya.
-
Kapan Sarita Abdul Mukti memutuskan untuk menjual rumahnya? Terlepas betapa mewahnya kediaman Sarita, ternyata rumah ini adalah salah satu rumah yang tengah dijual.
-
Apa saja jenis rumah yang ditawarkan dalam program kredit rumah di Jakarta pada zaman Belanda? Dari surat kabar yang beredar di masa itu yakni Locale Techniek, ada beberapa jenis rumah yang ditawarkan. Jenis rumah itu nantinya akan disesuaikan dengan ketentuan kredit yang dipilih para korban kebakaran. Beberapa rumah tersebut di antaranya rumah “Gedekt” atau rumah bambu, rumah “Gedekt II”, rumah “Gedekt III”, rumah Gedekt “IV”, rumah Gedekt “V” dan terakhir rumah tembok yang cukup mewah.
-
Mengapa Sarita Abdul Mukti menjual rumahnya? Terlepas betapa mewahnya kediaman Sarita, ternyata rumah ini adalah salah satu rumah yang tengah dijual.
-
Bagaimana kemewahan rumah Sarita Abdul Mukti ditunjukkan? Ketika masuk ke dalam rumah, Anda akan menemukan bahwa bagian interiornya dihiasi dengan furnitur yang sangat mewah. Banyak sofa kulit yang nyaman dan furnitur-furnitur elegan lainnya membuat rumah ini terasa sangat istimewa.
-
Siapa yang bisa mengajukan untuk mendapatkan rumah murah tersebut? Adapun masyarakat Kota Bandung yang tertarik memiliki rumah ini perlu memperhatikan sejumlah hal, seperti pemilik harus berpenghasilan setidaknya Rp4 sampai Rp8 juta per bulan, wajib warga negara Indonesia, tercatat secara administrasi kependudukan sebagai warga Kota Bandung dan belum pernah menerima hunian subsidi.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
Baca juga:
Tumpukan masalah program satu juta rumah di 3 tahun Jokowi-JK
Khawatir penerimaan berkurang, pemda dituding enggan sederhanakan perizinan
Dukung sejuta rumah, BTN biayai hampir 2.000 unit hunian di Tower Undip
BUMN bangun apartemen di samping Stasiun Juanda senilai Rp 300 miliar
Wali Kota Samarinda tunjuk Kasatpol PP awasi developer rumah murah Jokowi
4 Penyebab program satu juta rumah Jokowi tak tercapai setiap tahunnya