Ekonomi melambat, BNI optimis kredit konsumen tumbuh tahun depan
"Tahun ini pertumbuhan kredit konsumen 7 sampai 8 persen. Tahun depan 16 sampai 18 persen," ujar Anggoro.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyatakan perseroan berkomitmen untuk terus menggenjot pertumbuhan kredit konsumer khususnya di sektor Kredit Kepemilikan Rakyat (KPR). Adapun sisanya adalah berupa kartu kredit dan pinjaman pribadi atau personal loan.
Direktur Konsumer dan Ritel BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan perseroan masih optimis untuk menunjukkan kinerja baik dalam sektor kredit konsumen di tengah kondisi perekonomian yang tidak terlalu menguntungkan.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
"Tahun ini pertumbuhan kredit konsumen 7 sampai 8 persen. Tahun depan 16 sampai 18 persen, karena tahun ini memang tidak mudah," ujar dia di Gedung BNI 46, Jakarta, Rabu (2/12).
Anggoro memaparkan, 60 persen penyaluran kredit konsumen perseroan merupakan KPR. Adapun porsi penyaluran kredit konsumen berupa kartu kredit mencapai Rp 9,7 triliun.
Hingga bulan September 2015, perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp 307,12 triliun atau naik 14,6 persen year on year dari Rp 267,94 triliun. Penyaluran kredit perseroan masih besar pada segmen korporasi dan BUMN, yaitu 45 persen.
Adapun porsi segmen lainnya adalah 30 persen hingga 32 persen pada menengah dan kecil, sekitar 17 persen pada konsumer. Sisanya untuk anak perusahaan serta cabang luar negeri.
Baca juga:
Incar nasabah muda, BNI bikin kampanye di Twitter
Lindungi transaksi gelap nasabah kaya, bank ini didenda Rp 1,4 T
Edukasi rencana keuangan, Commonwealth sediakan kalkulator finansial
Di hadapan bankir, Wapres JK kritik tingginya suku bunga kredit UKM
Bos BI sebut kepastian ekonomi global masih jadi kendala pemerintah