Ekspor Industri Manufaktur 2020 Capai Rp 1.848 Triliun, Tumbuh 2,95 Persen
Industri pengolahan mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 131,13 miliar atau setara Rp 1.848 triliun (asumsi Rp 14.095 per USD) pada Januari-Desember 2020, atau naik 2,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Neraca perdagangan sektor manufaktur sepanjang 2020 menjadi surplus USD 14,17 miliar.
Industri pengolahan mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 131,13 miliar atau setara Rp 1.848 triliun (asumsi Rp 14.095 per USD) pada Januari-Desember 2020, atau naik 2,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja positif ini membuat neraca perdagangan sektor manufaktur sepanjang 2020 menjadi surplus USD 14,17 miliar.
"Kami memberikan apresiasi kepada para pelaku industri di Tanah Air yang masih agresif menembus pasar ekspor di tengah tekanan kondisi pandemi Covid-19," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, R. Janu Suryanto, dalam keterangan tertulis pada Rabu (27/1).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kapan ular bereproduksi? Sebagian besar ular bertelur, tetapi beberapa jenis ular, seperti ular piton, melahirkan anak-anak. Ular yang melahirkan biasanya melindungi anak-anak mereka setelah lahir, sementara ular yang bertelur sering kali meninggalkan telur mereka untuk menetas sendiri.
-
Di mana lokasi home industry produksi ekstasi dan pil koplo yang dibongkar? Polisi membongkar home industry yang memproduksi ekstasi dan pil koplo di Jalan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 47, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
-
Mengapa Pabrik Es Krim Mataram dibeli oleh Perusahaan Es Krim Petodjo? Pada 22 Maret 1932, Bataviaasch Courant memberitakan bahwa Perusahaan Es Krim Petodjo telah membeli Pabrik Es Krim Mataram dengan biaya 29.600 gulden.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
Janu menjelaskan, sektor industri pengolahan masih memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, terutama melalui capaian nilai ekspornya. "Dengan nilai USD 131,13 miliar tersebut, sektor industri menyumbang dominan hingga 80,30 persen dari total nilai ekspor nasional yang mencapai USD 163,30 miliar pada tahun 2020," ungkapnya.
Sementara itu, kinerja ekspor industri pengolahan pada Desember 2020 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan bulan sebelumnya (m-to-m). Nilai ekspor industri pengolahan pada Desember 2020 tercatat sebesar USD 12,92 miliar atau naik 6,79 persen dibandingkan November 2020 (m-to-m) yang mencapai USD 12,09 miliar.
"Jadi, neraca perdagangan industri pengolahan pada bulan Desember 2020 mencatatkan surplus USD 1,07 miliar," ujarnya. Apabila dibandingkan Desember 2019 (YoY), kinerja ekspor industri pengolahan pada Desember 2020 naik sebesar 19,14 persen.
Kinerja Ekspor per Sektor
Sektor industri yang mencatat surplus di atas USD 100 juta pada Desember 2020, antara lain industri makanan sebesar USD 2,56 miliar, diikuti industri pakaian jadi (USD 587,26 juta), industri logam dasar (USD 516,17 juta), industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki (USD 397,45 juta), serta industri kertas dan barang dari kertas (USD 329,14 juta).
Selanjutnya, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya sebesar USD 304,44 juta, kemudian industri karet, barang dari karet, dan plastik (USD 292,59 juta), industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer (USD 233,65 juta), serta industri furnitur (USD 146,53 juta).
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, sebelumnya mengatakan bahwa berbagai langkah telah dijalankan oleh Kemenperin dalam upaya meningkatkan nilai ekspor dari sektor industri pengolahan. Upaya itu di antaranya adalah pembinaan industri melalui peningkatan daya saingnya dan penyiapan produk unggulan.
"Kemudian, pemanfaatan free trade agreement (FTA) seperti percepatan negosiasi FTA, perluasan ke pasar non tradisional, dan inisiasi FTA bilateral sesuai kebutuhan industri," tuturnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)