Mencari Jejak Keberadaan Pabrik Es Krim Milik Belanda di Jogja, Kini Hilang Tak Berbekas
Kini hanya satu bangunan yang tersisa. Itupun kondisinya terbengkalai.
Kini hanya satu bangunan yang tersisa. Itupun kondisinya terbengkalai.
Mencari Jejak Keberadaan Pabrik Es Krim Milik Belanda di Jogja, Kini Hilang Tak Berbekas
Pada abad ke-19 dan 20, Kota Yogyakarta pernah memiliki tiga pabrik es krim, di antaranya Pabrik Es Krim Mataram di Terban, Pabrik Es Krim Pathook di Jalan Bhayangkara, dan Pabrik Es Krim Sindunegaran di Bumijo.
-
Bagaimana pabrik cokelat itu ditemukan? Saat ini para arkeolog sedang mengeksplorasi reruntuhan bangunan kuno tersebut dan menemukan sejumlah artefak.
-
Dimana pabrik cokelat kuno itu berada? Arkeolog menemukan pabrik cokelat kuno di dalam sebuah rumah zaman pertengahan berusia 600 tahun di Barcelona, Spanyol.
-
Dimana es krim pertama kali muncul? Diperkirakan es krim mulai muncul sejak tahun 200 SM di Tiongkok.
-
Dimana Ragusa Es Krim berada? Berdiri di sebuah bangunan klasik, kedai es krim Ragusa jadi tempat legendaris di Jalan Veteran nomor 10, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.
-
Bagaimana masyarakat Indonesia membuat es krim? Dari sinilah kemudian masyarakat Indonesia mulai membuat es krim dengan resep yang disesuaikan kondisi, yaitu menggunakan santan.
-
Apa bahan utama es krim di masa lalu? Es krim di zaman dulu ternyata memiliki pilihan rasa yang sangat terbatas, lho. Di antaranya adalah vanila, cokelat, dan stroberi saja.
Sayangnya kini keberadaan ketiga pabrik es krim itu hampir tak menyisakan jejak. Hanya Pabrik Es Krim Sindunegaran saja yang bangunannya masih tersisa wujudnya walaupun terbengkalai.
Lalu di mana keberadaan pabrik-pabrik es krim itu? Bagaimana kondisinya kini?
Pabrik Es Pathook
Dalam sebuah peta Kota Yogyakarta tahun 1925, tampak penampakan Pabrik Es Pathook. Kalau dibandingkan dengan kondisi kini, lokasinya tepat di depan Pasar Pathuk atau di sisi barat Jalan Bhayangkara.
Kini bekas bangunannya sudah beralih fungsi sebagai tempat cuci mobil. Tak tampak sama sekali kalau dulu di atas tanah itu pernah berdiri sebuah pabrik es krim.
Mengutip YouTube Komunitas Ohol, Pabrik Es Krim Pathook sudah beroperasi pada tahun 1886. Pada Minggu pagi September 1932 diadakan rapat umum pemegang saham, di mana Pak De Riel mengundurkan diri sebagai direktur dan digantikan oleh F. Weijnschenk, serta Pak Mac Gilary Beem, dr. Rooyen, dan Van Bouwelen sebagai direktur pengawas.
Tak diketahui kapan pabrik ini tutup. Namun pada 19 September 1938 surat kabar De Locomotef masih memuat berita tentang pabrik ini.
Pabrik Es Krim Mataram
Kedua adalah Pabrik Es Krim Mataram. Sama dengan Pabrik Es Krim Pathook, pabrik es ini bangunannya sudah hilang tak berbekas. Berdasarkan peta lama Belanda, lokasinya berada di Jalan Gondolajoe atau kalau patokannya saat ini, lokasinya tepat berada di sebelah timur Mal Galeria. Kini, tanah bekas bangunan pabrik telah berubah fungsi menjadi gedung perbelanjaan tekstil.
Mengutip kanal YouTube Komunitas Ohol, Pabrik Es Krim Mataram diperkirakan didirikan pada tahun 1919 dan mulai beroperasi pada tahun 1920.
Pada 15 Januari 1927, Pak Arends, mantan kepala teknisi Pabrik Gula Beran menggantikan Pak Poortman sebagai Direktur Pabrik selama Pak Poortman cuti.
Pada 22 Maret 1932, Bataviaasch Courant memberitakan bahwa Perusahaan Es Krim Petodjo telah membeli Pabrik Es Krim Mataram dengan biaya 29.600 gulden. Tidak diketahui kapan pabrik es krim itu ditutup.
Pabrik Es Sindunegaran Bumijo
Pabrik Es Sindunegaran Bumijo diperkirakan dibangun pada tahun 1928. Kesimpulan ini didasarkan pada peta 1925 di mana pabrik itu belum dibangun. Lalu ada arsip berita dari Surat Kabar De Locomotief 11 November 1928 bahwa telah dibuka pabrik es baru. Pabrik ini dibangun dengan ubin berwarna putih yang membuat kesan rapi.
Mengutip kanal YouTube Komunitas Ohol, Direktur pertama Pabrik Es Sindunegaran adalah Pak Arends. Mesin penguap pabrik ini merupakan produk Gonderman dari Haarlem.
Di antara ketiga pabrik es krim itu, yang masih tersisa bangunannya hanyalah Pabrik Es Sindunegaran. Lokasinya berada di Jalan Tentara Pelajar. Sisa bangunannya tidak begitu terlihat karena tertutup benteng setinggi kurang lebih 3 meter.
Tumbuhan liar juga sudah banyak tumbuh dibekas pabrik es tersebut. Beberapa tiang listrik membuat bekas pabrik es itu tidak begitu menonjol.
Kerangka bangunan Pabrik Es Sindunegaran masih tampak utuh. Pada dinding bagian depannya terdapat tempelan batu-batu kecil sebagai hiasan. Bila dilihat dari pinggir jalan, masih terlihat tulisan “IJSFABRIEK SINDOENEGARAN BOEMIJO”.
Saat ini lokasi pabrik digunakan sebagai tempat parkir bus pariwisata. Dari bagian dalam tempat parkir bus itu terlihat tinggi tembok yang tersisa sekitar 6-7 meter.
Namun Semak-semak itu membuat bekas tembok pabrik tidak terlihat sepenuhnya.
Saking luasnya halaman pabrik itu, waktu itu terlihat tiga unit bus dan satu unit minibus terparkir di sana. Beberapa bangunan pabrik hingga saat ini masih dimanfaatkan warga setempat untuk aktivitas sehari-hari.