Ekspor jagung ke Filipina dinilai kurang tepat, ini alasannya
Ekspor tersebut bahkan sudah terjadi belasan tahun lalu dan biasa dilakukan ketika harga pasar jagung domestik sudah terjun ke bawah USD 200 per ton. Rata-rata, tiap tahunnya Indonesia terbiasa mengekspor jagung di kisaran angka 50 ribu ton. Tetapi, menurutnya pilihan ekspor saat ini, bukanlah hal yang tepat.
Kebijakan ekspor jagung oleh Indonesia ke Filipina dinilai tak harus dibanggakan. Sebab, ekspor jagung merupakan hal rutin yang sudah dilakukan pemerintah. Khusus untuk ekspor saat ini dinilai kurang tepat karena kebutuhan dalam negeri untuk jagung masih mengalami defisit.
"Jadi, sebenarnya tidak tepat satu klaim yang lalu seolah jagung sudah surplus, lalu kita ekspor. Tidak, ekspor jagung itu sudah hal yang rutin," kata Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Dwi Andreas seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/8).
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
Dwi menjelaskan, ekspor tersebut bahkan sudah terjadi belasan tahun lalu dan biasa dilakukan ketika harga pasar jagung domestik sudah terjun ke bawah USD 200 per ton. Rata-rata, tiap tahunnya Indonesia terbiasa mengekspor jagung di kisaran angka 50 ribu ton. Tetapi, menurutnya pilihan ekspor saat ini, bukanlah hal yang tepat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, total produksi jagung di Indonesia per 2015 berada di angka 19,61 juta ton. Sebanyak 54,12 persen atau sekitar 10,61 juta tonnya diproduksi di Pulau Jawa. Sisanya tersebar di berbagai pulau lain.
Hampir 40 persen sentra produksi jagung berada di luar Pulau Jawa. Sementara itu, mayoritas konsumen jagung yang merupakan perusahaan pakan ternak berada di Pulau Jawa. Lebih jauh, persoalan lemahnya distribusi justru menciptakan efek domino pada tidak meratanya harga jagung yang kemudian berimbas pada kenaikan harga pakan ternak, kenaikan harga telur maupun ayam ras akhir-akhir ini.
"Karena pabrik pakan ternak itu sekitar 69 persen ada di Pulau Jawa. Sehingga jagung-jagung yang luar Jawa, ini agak kesulitan juga terserap di industri pakan ternak yang ada di Jawa," ujar Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Dwi melanjutkan, distribusi makin menjadi persoalan karena pola pengembangan jagung yang dilakukan Kementerian Pertanian diarahkan di luar Pulau Jawa.
Sebenarnya ini dapat dimaklumi, mengingat lahan di Pulau Jawa memang sudah sangat terbatas dan cenderung digunakan untuk penanaman padi.
Sebagai gambaran terdapat 10 sentra jagung di Indonesia di mana hanya tiga di antaranya yang berada di Pulau Jawa. Kesepuluh sentra jagung tersebut, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, NTB, Gorontalo, NTT, dan Sumatra Barat.
Sekjen Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Soya melihat, ekspor lazim dilakukan mengingat tidak seluruhnya jagung nasional terserap pasar domestik pada saat musim panen raya tiba.
Di sisi lain, jagung tidak bisa disimpan lama-lama karena belum ada infrastruktur penyimpanan dan pengeringan yang memadai.
Pada akhirnya, jumlah yang melimpah hingga 60 - 70 persen pada musim panen Oktober - Maret dipilih untuk diekspor, seperti ke Filipina. Ekspor pada masa itu pun menguntungkan karena harga yang ditawarkan lewat ekspor jauh lebih menjanjikan.
Di samping itu, biaya untuk mendistribusikan jagung-jagung tersebut ke luar negeri nyatanya lebih murah dibandingkan menyalurkannya ke pabrik-pabrik pakan di Pulau Jawa.
Baca juga:
Kementan larang produk unggas asal Malaysia masuk ke Indonesia
Bos Waskita keluhkan pelemahan Rupiah pengaruhi nilai proyek
Airlangga sebut impor barang konsumsi bakal dikurangi
Impor migas jadi pemicu defisit neraca perdagangan
Menko Darmin soal impor Juli naik 62 persen: Waduh, serem amat