Ekspor Oktober 2021 Tumbuh 22,03 Persen Secara Tahunan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai USD 22,03 miliar. Angka tersebut secara tahunan naik sebesar 53,35 persen dibanding Oktober 2020, atau secara bulanan naik 6,89 persen dibanding September 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai USD 22,03 miliar. Angka tersebut secara tahunan naik sebesar 53,35 persen dibanding Oktober 2020, atau secara bulanan naik 6,89 persen dibanding September 2021.
"Nilai ekspor pada bulan Oktober 2021 itu USD 22,03 miliar naik 6,89 persen kalau dibandingkan dengan September 2021,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers BPS, Senin (15/11).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Secara rinci Margo menyampaikan, ekspor untuk migas mencapai USD 1,03 miliar atau naik 9,91 persen dibandingkan dengan September 2021. Sedangkan untuk ekspor non migas itu tercatat sebesar USD 21 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 6,75 persen.
"Jadi Ekspor kita di bulan Oktober secara month-to-month naik 6,89 perse, migasnya meningkat 9,91 persen dan nonmigas yang meningkat 6,75 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, jika ekspor Oktober 2021 yang mencapai USD 22,03 miliar dibandingkan dengan kondisi ekspor Oktober 2020, maka secara tahunan nilai ekspor mengalami kenaikan 53,35 persen. Sama halnya untuk migas dan non migasnya juga mengalami peningkatan di oktober 2021 dibanding Oktober 2020.
"Sedangkan kalau kita bandingkan ekspor Oktober 2021 yang mencapai USD 22,03 miliar ini kalau kita bandingkan dengan kondisi Oktober 2020 atau kita kenal dengan Year On Year. Maka Ekspor kita di bulan Oktober ini tumbuhnya cukup tinggi 53,35 persen."
Ekspor migas bulan Oktober 2021 sebesar USD 1,03 miliar naik 66,84 persen dibanding Oktober 2020 sebesar USD 0,61 miliar, sedangkan ekspor non migas mengalami peningkatan 52,75 persen, dimana pada Oktober 2020 USD 13,75 miliar kini menjadi USD 21 miliar.
"Ini adalah gambaran Ekspor kita pada bulan Oktober 2021 dan pertumbuhannya secara month to month maupun Year to Year," pungkasnya.
BPS Catat Ekspor September Capai USD22,03 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,03 miliar. Nilai tersebut mencapai 6,89 persen dibanding September 2021 dan naik 53,3 persen.
"Ekspor kita di Oktober mencapai nilai USD22,03 miliar, naik 6,89 persen dibanding September 2021," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Jakarta, Senin (15/11).
Margo merinci ekspor pada bulan lalu disumbang oleh sektor migas dan non migas. Sektor migas menyumbang sebesar USD1,03 miliar dan sektor non migas menyumbang USD21 miliar.
"Kalau kita rinci menurut migas dan non migas, ekspor di Oktober migas menyumbang USD1,03 miliar, naik 9,91 persen dibanding September, non migas USD21 miliar dan kalau dibanding bulan lalu mengalami kenaikan 6,75 persen," jelasnya.
Sementara itu dibandingkan bulan lalu, ekspor mengalami kenaikan sebesar 53,3 persen. Sektor non migas melejit sebesar 66,84 persen dan sektor migas meningkat sebesar 52,75 persen.
"Kalai kita bandingkan ekspor Oktober yang mencapai USD22,03 miliar dengan kondisi Oktober 2020 ekspor cukup tinggi 53,3 persen dan demikian juga menurut migas dan non migas dibanding Oktober tahun lalu itu mengalami peningkatan 66,84 persen. Dan non migas meningkat 52,75 persen. Ini adalah gambaran ekspor," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)